View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Geophysics and Meteorology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Geophysics and Meteorology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Penggunaan Persamaan Robertson Untuk Menduga Radiasi Global.

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (42.93Mb)
      Date
      1991
      Author
      Susanti, Otti
      Bey, Ahmad
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Pengukuran energi global dapat dilakukan secara lang-sung maupun tidak langsung. Pengukuran secara langsung di lakukan di atasiun-stasiun klimatologi dengan menggunakan alat pyranometer. Selain itu, nilai energi global didapat kan secara tidak langsung melalui pendugaan dengan menggu-nakan persamaan empiris yang didapatkan berdasarkan pengo-lahan data yang sudah ada sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persamaan penduga radiasi global pada beberapa stasiun di Indonesia seperti yang pernah dilakukan oleh Robertson (1971) untuk stasiun di Malaysia. Data yang dipakai pada penelitian ini adalah data se-kunder yang didapatkan dari stasiun-stasiun yang dibawahi CRIA/HRI, Balai Penelitian Tanaman Pangan. Stasiun yang dipilih adalah stasiun yang memiliki data sesuai dengan ke butuhan penelitian yaitu mencakup data curah hujan, data Lama penyinaran, dan data radiasi global. Pengolahan data secara keseluruhan tanpa membagi data ke dalam bulan basah dan bulan kering menunjukkan bahwa ha nya ada dua stasiun yang memiliki persamaan penduga radia-ni global dengan variabel hasil analisa dengan persamaan Robertson, yaitu stasiun Pusakanegara, dan stasiun Muara. Hal ini disebabkan karena pada umumnya ln(1+r) (1-n/N) me-miliki korelasi yang lebih kecil terhadap Q/Qa dibanding-kan dengan korelasi n/N. Pembagian data ke dalam bulan basah dan bulan kering menunjukkan adanya peningkatan korelasi masing-masing sta siun antara variabel-variabel bebas dengan variabel tak bebas Q/Qa-pada bulan kering. Hal ini disebabkan karena berbagai hal. Data curah hujan yang didapatkan dari alat penakar hujan tipe observatorium merupakan salah satu pe-nyebab kecilnya korelasi in(1+r) (1-n/N) pada bulan basah, karena hujan yang jatuh pada bulan basah tidak dapat dike tahui, apakah hujan yang terjadi siang hari atau malam ha ri. Sedangkan pada bulan kering, hujan yang lebih domi nan adalah hujan yang terjadi di siang hari, karena pada bulan kering angin yang lebih dominan adalah angin lokal yang lebih banyak menyebabkan terjadinya hujan di siang hari. Selain faktor data curah hujan faktor ketelitian alat di lapangan juga mempengaruhi hasil analisa data. Persamaan Robertson sulit untuk diterapkan pada dae-rah yang luas, karena sifat curah hujan yang sangat berva riasi antar tempat. Variasi ini terutama disebabkan per-bedaan ketinggian tempat dan lokasi.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163400
      Collections
      • UT - Geophysics and Meteorology [1717]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository