Infeksi Anisakis dan Contracaecum (Nematoda: Anisakidae) Pada Ikan Kembung (Rastrelliger spp.) dan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis): Studi Kasus Perairan Banten
Date
2025Author
Indaryanto, Forcep Rio
Wardiatno, Yusli
Kamal, Mohammad Mukhlis
Butet, Nurlisa Alias
Ridwan
Tiuria, Risa
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan Tongkol (Euthynnus afifinis) dan ikan Kembung (Rastrelliger spp.)
merupakan ikan ekonomis penting dari famili Scombridae, yang keduanya
memiliki habitat dan kebiasaan makan yang berbeda. Banyak penelitian yang
menemukan cacing parasit Anisakidae pada kedua jenis ikan tersebut. Infeksi
Anisakidae dapat mempengaruhi Kesehatan ikan ataupun Kesehatan manusia,
Anisakidae merupakan cacing parasit yang bersifat zoonosis atau parasit pada
hewan/ikan yang mampu menginfeksi manusia. Genus Anisakidae yang berpotensi
zoonosis yaitu Anisakis, Pseudoterranova dan Contracaecum. Tiga komponen
utama dalam mempelajari infeksi parasit yaitu parasit, inang dan lingkungan
perairan. Inang merupakan mikrohabitat bagi parasit sedangkan lingkungan
perairan merupakan makrohabitatnya. Perairan Banten memiliki karakteristik yang
berbeda, Banten Utara (Cituis) merupakan Perairan Laut Jawa yang berarus tenang
dan dangkal, Banten Barat (Labuan) merupakan Perairan Selat Sunda, sedangkan
Banten Selatan (Binuangeun) merupakan Perairan Samudera Hindia.
Tujuan penelitian adalah untuk menginventarisasi metazoa parasit yang
menginfeksi ikan Tongkol (Euthynnus affinis) dan ikan Kembung (Rastelliger spp.)
di Perairan Banten, menganalisis mikrohabitat metazoa parasit terutama Anisakis
dan Contracaecum pada ikan Tongkol dan ikan Kembung di Perairan Banten,
menganalisis makrohabitat metazoa parasit terutama Anisakis dan Contracaecum
pada ikan Tongkol dan ikan Kembung di Perairan Banten, dan merancang Penilaian
Resiko Infeksi Anisakis dan Contracaecum pada ikan Kembung dan ikan Tongkol
di Perairan Banten.
Pengambilan sampel telah dilakukan pada bulan November 2023 hingga
Januari 2024 di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cituis, Kabupaten Tangerang; TPI
Labuan, Kabupaten Pandeglang; dan TPI Binuangeun, Kabupaten Lebak (Gambar
2.1). Ikan sampel merupakan ikan hasil tangkapan nelayan yang dipilih secara acak
dengan ukuran yang berbeda, diperoleh ikan sampel sebanyak 304 ekor yang terdiri
dari 108 ekor R. kanagurta, 39 ekor R. brachysoma, dan 157 ikan tongkol.
Pengambilan sampel dilakukan 3 kali untuk masing masing lokasi.
Prevalensi infeksi metazoa parasit ikan Kembung yaitu 22,42%, intensitas
3,39 parasit/ikan terinfeksi dengan jumlah parasit 112 individu, yang terdiri dari
Norileca indica (Krustasea), Lecithocladium sp. (Digenea), Anisakis sp., dan
Contracaecum sp. (Nematoda), dan Rhadinorhynchus sp. (Acanthocepala)
sedangkan prevalensi ikan Tongkol yaitu 89,17%, intensitas 27,32 parasit/ikan
terinfeksi dengan jumlah parasit 3.843 individu, yang terdiri dari Didymozoid sp.,
Dinurus sp., Lecithochirium sp. (Digenea), Anisakis typica (Nematoda),
Tentracularia sp. (Cestoda), Rhadinorhynchus sp. dan Acanthocephalus sp.
(Acanthocepala). Predileksi atau penyebaran dalam tubuh ikan yaitu Norileca
indica dan Didymozoid sp. menginfeksi insang (Ektoparasit); Dinurus sp.,
Lecithochirium sp., Lecithocladium angustiovum, Acanthocephalus sp.
iii
menginfeksi saluran pencernaan (usus dan lambung ikan); Anisakis typica,
Contracaecum sp., Rhadinorhynchus sp. menginfeksi hampir seluruh organ ikan
dan Tentracularia sp. menginfeksi daging. Anisakis typica dan Contracaecum sp.
merupakan agen zoonosis. Komposisi jenis parasit dari ketiga perairan berbeda,
terutama Perairan Labuan atau Selat Sunda. Predileksi A. typica adalah saluran
pencernan, gonad, hati dan daging yang merupakan tempat-tempat yang banyak
mengandung makanan. Anisakidae dominan terdapat di gonad pada ikan Kembung
(Rastrelliger spp.) sedangkan pada ikan Tongkol (E. affinis) dominan di hati.
Anisakis typica ditemukan pada ikan Tongkol (E. affinis) di ketiga Perairan Banten
sedangkan pada ikan Kembung (Rastrelliger spp.) ditemukan di Perairan Labuan
dan Binuanguen. Contracaecum sp. tidak ditemukan pada ikan Tongkol (E. affinis)
dan pada R. brachysoma ditemukan di Perairan Labuan sedangkan pada R.
kanagurta ditemukan di Perairan Labuan dan Cituis. Penilaian resiko merupakan
tools atau alat untuk mengetahui seberapa besar tingkat kewaspadaan kita terhadap
suatu produk perikanan yang dapat terkontaminasi zat yang berbahaya. Ikan
Kembung di Perairan Banten berisiko tinggi zoonosis sehingga orang-orang yang
sensitive terhadap alergi sebaiknya membatasi dalam mengkonsumsi ikan
Kembung terutama yang daeri perairan Cituis dan Labuan sebab di perairan tersebut
ditemukan larva Contracaecum sp., sedangkan ikan Tongkol berisiko rendah. Perlu
pemantauan nilai resiko secara berkala sehingga dapat dirumuskan kebijakan yang
tepat.
Collections
- DT - Fisheries [766]
