| dc.contributor.advisor | Nurmansyah, Ali | |
| dc.contributor.advisor | Giyanto | |
| dc.contributor.author | Zhafira, Zahra Isnaina | |
| dc.date.accessioned | 2025-06-24T14:30:34Z | |
| dc.date.available | 2025-06-24T14:30:34Z | |
| dc.date.issued | 2025 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162914 | |
| dc.description.abstract | Perkebunan kopi di Indonesia tidak terlepas dari permasalahan hama dan penyakit tanaman. Serangan hama dan patogen penyebab penyakit tanaman yang tinggi dapat mengakibatkan penurunan hasil produksi buah kopi yang signifikan. Salah satu faktor yang memengaruhi penurunan produktivitas tanaman kopi adalah praktik pengelolaan organisme pengganggu tanaman (OPT). Penelitian ini bertujuan membandingkan praktik pengelolaan OPT secara organik dan konvensional serta membandingkan nilai ekonomi dari pengelolaan OPT di Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei petani dan analisis benefit-cost ratio. Pengelolaan OPT secara organik menggunakan agens pengendali hayati (APH) berupa cendawan Trichoderma spp. dan Beauveria bassiana, sementara pengelolaan OPT secara konvensional menggunakan kombinasi APH dan pestisida kimia sintetis. OPT utama yang ditemukan pada kedua praktik budidaya tanaman kopi tidak berbeda dengan signifikan, yaitu penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei), kutu tempurung (Coccus viridis), karat daun (Hemileia vastatrix), dan bercak daun (Cercospora sp.). Tingkat serangan OPT pada kedua praktik budidaya berbeda nyata pada serangan kutu tempurung. Secara ekonomi, praktik pengelolaan OPT secara organik memberi keuntungan hampir dua kali lipat dibandingkan dengan praktik pengelolaan OPT secara konvensional. | |
| dc.description.abstract | Coffee plantations in Indonesia are not free from pests and plant diseases problem. High levels of pest and disease-causing pathogen attacks can result in a significant decrease in coffee fruit production. One of the factors that influences the decline in coffee plant productivity is the practice of managing plant pests. This study aims to compare organic and conventional pest management practices and compare the economic value of pest management in Cilengkrang District, Bandung Regency. This research was conducted using farmer survey method and benefit-cost ratio analysis. Organic pests management uses biological control agents (BCA) in the form of Trichoderma spp. and Beauveria bassiana fungi, while conventional pests management uses a combination of BCA and synthetic chemical pesticides. The main pests found in the two coffee cultivation practices were not significantly different, namely coffee fruit borer (Hypothenemus hampei), green scale (Coccus viridis), leaf rust (Hemileia vastatrix), and leaf spot (Cercospora sp.). The level of pest infestation of the two cultivars was significantly different for green coffee scale. Economically, organic pest management practices provide almost twice the profit compared to conventional pest management practices. | |
| dc.description.sponsorship | | |
| dc.language.iso | id | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman pada Budidaya Kopi Organik dan Konvensional di Kabupaten Bandung dan Nilai Ekonominya | id |
| dc.title.alternative | Management of Plant Pests in Organic and Conventional Coffee Cultivation in Bandung Regency and Its Economic Value | |
| dc.type | Skripsi | |
| dc.subject.keyword | Cercospora sp. | id |
| dc.subject.keyword | Coccus viridis | id |
| dc.subject.keyword | Hemileia vastatrix | id |
| dc.subject.keyword | Hypothenemus hampei | id |