Analisis Indeks Urban Tourism pada Redesain dan Revitalisasi Taman Kota di Jakarta
Date
2025Author
Febriani, Erisca
Zain, Alinda Fitriany Malik
Makalew, Afra Donatha Nimia
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 2021 gencar melakukan redesain dan revitalisasi taman kota sebagai bagian dari strategi pembangunan kota berkelanjutan dan upaya menjadikan taman kota sebagai ruang ketiga (third place). Hal tersebut tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) DKI Jakarta 2018 – 2022. Sejak masa pemerintahan Gubernur Anies Baswedan, konsep utama taman kota di Jakarta mengalami pergeseran paradigma yang signifikan. Sebelumnya taman kota identik sebagai garden yang dikonotasikan sebagai ruang hijau pasif. Terhitung dari 2019, konsep tersebut berubah menjadi park, yaitu taman aktif yang memfasilitasi berbagai aktivitas masyarakat.
Namun, hingga kini taman kota belum tercantum dalam daftar objek wisata unggulan versi Badan Pusat Statistik sehingga diperluan kajian akademis untuk menilai sejauh mana taman kota yang telah dilakukan redesain dan revitalisasi dapat berfungsi sebagai destinasi urban tourism yang inklusif dan berkelanjutan. Penelitian dilakukan pada empat taman kota di Jakarta yaitu Tebet Eco Park (Jakarta Selatan), Taman Menteng (Jakarta Pusat), Taman Cattleya (Jakarta Barat), dan Taman Waduk Pluit (Jakarta Utara). Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik observasi lapangan, analisis tapak, penyebaran kuesioner kepada 320 responden, serta perhitungan urban tourism index berbasis pendekatan MCDA (Multi Criteria Decision Analysis).
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis persepsi pengunjung terhadap taman kota pascaredesain; 2) Mengukur indeks urban tourism pada empat taman kota di Jakarta; dan 3) Membandingkan tapak eksisting dan tapak yang telah mengalami redesain atau revitalisasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengunjung terhadap taman pascaredesain dan revitalisasi umumnya positif, terutama pada aspek kenyamanan, kebersihan, dan fasilitas sosial. Tebet Eco Park memperoleh nilai persepsi tertinggi. Dari hasil analisis indeks urban tourism, taman yang memperoleh skor indeks tertinggi yaitu Tebet Eco Park dengan indeks sebesar (4,53) menunjukkan kualitas sebagai ruang publik yang sangat memadai dan memenuhi kriteria sebagai taman ideal untuk dijadikan sebagai lokasi percontohan taman kota sebagai objek pariwisata perkotaan. Selain itu, redesain dan revitalisasi taman berdampak signifikan terhadap peningkatan kualitas ruang, fungsi sosial, dan keterlibatan masyarakat lokal dibandingkan kondisi eksisting sebelumnya. Namun demikian, taman seperti Taman Waduk Pluit menunjukkan bahwa tanpa manajemen berkelanjutan dan pengawasan memadai, dampak redesain dan revitalisasi tidak akan optimal dalam jangka panjang. Penelitian ini membuktikan bahwa taman kota yang dirancang secara adaptif dapat menjadi ruang publik unggulan sekaligus destinasi urban tourism yang inklusif dan berkelanjutan di Jakarta.
Collections
- MT - Agriculture [3987]
