Kajian Fenologi Pembungaan dan Pembuahan Pisang Rejang (Musa acuminata Colla).

Abstract

Pisang Rejang merupakan jenis pisang yang berasal dari Pulau Sumatra, tepatnya di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, yang berada pada elevasi 600-700 mdpl. Rejang memiliki karakteristik rasa yang manis, serat batang yang tinggi, resistensi terhadap penyakit Fusarium sp, bentuk ramping, dan ujung buah yang panjang meruncing. Petani pisang Rejang masih mengandalkan perkiraan waktu panen berdasarkan pengalaman atau kebutuhan ekonomi tanpa memperhatikan tingkat kematangan tanaman yang optimal, oleh karena itu perlu upaya untuk memperhatikan waktu panen yang lebih seragam dengan memperhatikan fase fenologi. Salah satu upayanya yaitu menggunakan metode akumulasi satuan panas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pola fenologi dan mengetahui kriteria panen dengan metode akumulasi satuan panas pada pisang Rejang.

Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena atau menjelaskan proses fenologi tanaman dengan melihat perkembangan fase generatif secara objektif tanpa perlakuan. Pisang yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisang Rejang yang berjumlah 25 pohon. Pengamatan penelitian dilakukan dengan melihat perkembangan tanaman pisang, mulai dari munculnya tunas bunga di pangkal tanaman (daun bendera), fase berbunga, hingga fase berbuah. Pengamatan dilakukan setiap hari pada pukul 07.00, 10.00, 13.00, dan 16.00 WIB. Suhu rata-rata harian dicatat untuk mendapatkan suhu akumulasi satuan panas.

Hasil penelitian menunjukkan pola fase fenologi pisang Rejang dimulai dari munculnya daun bendera 102 hari setelah tanam dengan akumulasi satuan panas 1800 0C hari, kemudian berlangsung pembentukan bunga 134 HST dengan akumulasi satuan panas 2330 0C hari. Durasi waktu dari pembentukan bunga sampai ke antesis memerlukan waktu 4 hari setelah antesis, jarak waktu dari antesis ke terbukanya braktea 7 HSA, dari terbukanya braktea ke menggulungnya braktea 3 HSA, menggulungnya braktea ke muncul jantung pisang 10 HSA, dan munculnya jantung pisang sampai terbentuknya tangkai tandan 7 HSA. Fase pembuahan memperoleh durasi waktu 165 HST dengan akumulasi satuan panas 2833 0C hari. Fase pembuahan dimulai dari proses terbentuknya tangkai tandai ke muncul sisir buah dengan jarak 5 HSA, muncul sisir buah ke munculnya rachis 5 HSA, dan munculnya rachis ke muncul buah sempurna yaitu 12 HSA. Pisang Rejang dapat dipanen pada jumlah satuan panas 1700 0C hari dengan waktu 90 HSA sebagai kriteria panen yang optimal.

Kata kunci: akumulasi satuan panas, antesis, generatif, kriteria panen, vegetatif.

Rejang banana originates from Sumatra Island, specifically in Rejang Lebong Regency, Bengkulu Province, which is located 600–700 meters above sea level. Rejang bananas are characterized by their sweet taste, high pseudostem fiber content, resistance to Fusarium spp., slender shape, and long, tapering fruit tips. Farmers growing Rejang bananas still rely on estimated harvest times based on experience or economic needs, without considering the optimal maturity stage of the plants. Therefore, it is necessary to develop efforts to achieve uniform harvest timing by considering phenological phases. One of them is the Heat units method. This study aims to obtain information on the phenological patterns and determine harvest criteria for Rejang bananas using the heat unit method.

This study uses a descriptive design that aims to describe the phenomenon or explain the process of plant phenology by looking at the development of the generative phase objectively without treatment. The bananas used in this study were Rejang bananas totaling 25 trees. Research observations were made by looking at the development of banana plants, starting from the emergence of flower buds at the base of the plant (flag leaf), the flowering phase, to the fruiting phase. Observations were made every day at 7:00 AM, 10:00 AM, 1:00 PM, and 4:00 PM. The daily average temperature was recorded to obtain the accumulated heat unit temperature.

The results showed that the phenological phase pattern of Rejang banana starts from the appearance of flag leaf 102 days after planting with the accumulation of heat unit 1800 0C days, then flower formation 134 DAP with the accumulation of heat unit 2330 0C days. The time duration from flower formation to anthesis takes 4 days after anthesis, the time distance from anthesis to the opening of the bractea is 7 DAA, from the opening of the bractea to the rolling of the bractea is 3 DAA, the rolling of the bractea to the appearance of the banana heart is 10 DAA, and the appearance of the banana heart to the formation of the bunch stalk is 7 DAA. The fertilization phase obtained a time duration of 165 DAP with accumulated heat units of 2833 0C days. The fertilization phase starts from the process of forming the bunch stalk to the appearance of the fruit comb with a distance of 5 DAA, the appearance of the fruit comb to the appearance of the rachis 5 DAA, and the appearance of the rachis to the appearance of the perfect fruit which is 12 DAA. Pisang Rejang can be harvested at a heat unit number of 1700 0C days with 90 DAA as the optimal harvest criteria.

Keyword: anthesis, generative, heat unit, post-harvest, vegetative.