Pengaruh Wadah dan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di Pre Nursery

Abstract

Bibit kelapa sawit sangat menentukan tercapainya produksi dan produktivitas di masa depan. Namun, limbah plastik yang dihasilkan dari proses pembibitan kelapa sawit harus dikurangi agar lebih ramah lingkungan dan efisien. Disisi lain, untuk menghasilkan bibit yang berkualitas dibutuhkan media yang sesuai dengan kebutuhan bibit selama pembibitan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbedaan wadah semai, komposisi media tanam, dan interaksi antara jenis wadah dan komposisi media terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pembibitan awal. Rancangan yang digunakan adalah rancangan petak terpisah dalam lingkungan acak lengkap faktorial. Penelitian ini menguji wadah semai (W) dan jenis media (M). Petak utama adalah jenis wadah semai yaitu (W1) pot tray volume 205 ml dan (W2) polybag berukuran 10 cm x 10 cm volume 230 ml, sedangkan anak petak adalah media tanam dengan (M1) tanah topsoil 100% ; (M2) tanah 25% dan cocopeat 75% ; (M3) tanah 25% dan cocopeat 50% serta POME 25% ; (M4) tanah 25% dan cocopeat 50% serta pupuk kandang 25%, (M5) tanah 25% dan cocopeat 50% serta pupuk hayati 25%. Pengamatan percobaan terdiri atas tinggi bibit (cm), diamater batang (mm), jumlah daun (helai), bobot basah bibit (g), bobot kering bibit (g), volume akar (ml) dan klorofil daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pot tray memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi bibit dan kadar klorofil daun. Perlakuan media tanam tanah 25% dan cocopeat 50% serta pupuk hayati 25% memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi bibit, diameter batang, jumlah daun, bobot basah bibit, bobot kering bibit, volume akar dan klorofil daun. Pengaruh interaksi antara jenis wadah semai pot tray dan kombinasi media tanam tanah 25% ; cocopeat 50% ; pupuk hayati 25% serta jenis wadah polybag dan media tanam tanah 25% ; cocopeat 50% ; pupuk hayati 25% memberikan pengaruh terbaik pada peubah kadar klorofil daun.