Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Pemetaan Liputan Lahan Areal Proyek Pengembangan Lahan Gambut (PPLG) Propinsi Kalimantan Tengah
Abstract
Sumberdaya alam merupakan modal dan salah satu andalan utama bagi bangsa Indonesia dalam pelaksanaan pembangunan sampai sekarang ini. Permasalahannya adalah berbagai sumberdaya alam tersebar di wilayah Indonesia secara tidak merata. Oleh karena itu kondisi, potensi dan penyebarannya perlu diketahui untuk mendukung proses perencanaan, pemantauan dan pengelolaan dalam rangka peiaksanaan pembangunan. Salah satu peta yang dapat menunjukan kondisi, potensi dan penyebaran dari sumberctaya alam adalah peta liputan lahan. Peta ini sangat penting sebagai dasar pengelolaan sumberdaya lahan, hutan, air, mineral, pertanian, tata guna tanah dan lain-lain. Pembuatan peta liputan lahan dapat memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geogratis (SIG) yang mempunyai kemampuan untuk digunakan dalam pemetaan serta penyusunan basis data secara cepat dan akurat. J'ujuan dari kegiatan magang yang dilaksanakan di Bakosurtanal adalah pembuatan peta liputan lahan areal Proyek Pengembangan Lahan Gambut (PPLG) terutama daerah kerja A, B dan D serta penyusunan basis data digitalnya Lokasi kajian berada pad a bagian Selatan Propinsi Kalimantan Tengah, yang dibatasi oleh Saluran Primer Induk (SPI) di sebelah Utara, Sungai Barito di sebelah Timur, Laut Jawa di sebelah Selatan dan oleh Sungai Kahayan di sebelah Bara!. Wilayah ini secara administratif pemerintahan temlasuk ke dalam Daerah Tingkat II Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito Selatan dan sebagian kecil Kota. Madya Palangkaraya. Secara geogratis terletak antara 20 IS' 00" - 30 00' 00" Lintang Selatan dan 1140 02' 02" - 1140 45' 00" Bujur Timur. Secara garis besar prosedur kerja dalam pemetaan liputan lahan terdiri dari tiga tahap utama yaitu tahap persiapan, tahap interpretasi citra penginderaan jauh dan tahap penyusunan basis data liputan lahan. Tahapan kegiatan yang terpenting dalam pemetaan liputan lahan adalah tahap interpretasi citra penginderaan jauh. Hal ini disebabkan karena pada tahap ini informasi tentang liputan lahan yang terkandung dalam citra akan diperoleh. Tahapan yang dilakukan dalarn analisis citra adalah transfer data, koreksi geometrik, penajaman citra dan klasitikasi. SIG mempunyai model basis data khusus untuk menyajikan peta pada komputer. Untuk pengotomasian peta, perlu diketahui informasi yang disimpan, penggunaan struktur dan record setiap bagian data serta penggunaan basis data peta. Langkah-Iangkah dalam menentukan semua informasi yang hams dimasukan ke dalam basis data yaitu tcrdiri dad idcntifikasi kcn;Jmpakan (feature) gcografis dan atributnya, organisasi layer-layer data scrla identifikasi coverage untuk otom<lsi. Berdasarkan hasil interpretasi citra satelit landsat TM7 band 542 penutup lalulll arccll PPLG dacrah kerja A, B dan D Propinsi Kalimantan Tcngah yang dapat disajikan dalam pcta dcngan skala I : 250.000 tcrdiri dari scpuluh jcnis liputan lahan yaitu hutan rawa gambul, hutan scpanjang sungai. bclukar, perkcbunan yang bcrcampllr dengan pemukiman, perkcbunan, ladang, rawa dan fUmpul rawa, sawah, sllngai scrta alang-alang. Penunutup lallan yang dominan terdiri dari hutan rawa gambut, sawah dan belukar yang menulupi areallebih dari 75 % dari daerah kerja A, B dan D. Berdasarkan hasil pemclaan lipulan lahan, kondisi areal PPLG tahun 2000 lcrlihal sangal memprihatinkan terutama apabila kita lillat dari mcnurunnya luas hutan dan meningkatnya luas belukar yang tidak mengunlungkan. Secara umum kondisi areal PPLG ini mengindikasikan kegagalan pembangunan areal pertanian di lallan gambut Propinsi Kalimantan Tcngah. Kegiatan pemctaan liputan lallan perlu terus dilakukan sehingga scgala informasi tcnlang potensi sumberdaya alam suatu daerah di pennukaan bumi dapal dikelahui dan mudah unluk digunakan. Dalam rangka pelnetaan liputan lahan pembakuan klasifikasi liputan la1lan perill scgcra dilakukan untuk berbagai skala yang biasa digunakan. Klasifikasi liputan lahan pcrlu dibuat unluk jangka panjang sehingga klasifikasi liputan lahan tidak berubah-ubah dan dapat berlaku untuk lipulan lahan seluruh wilayab nusantara.
Collections
- UT - Forest Management [2836]