Show simple item record

dc.contributor.advisorSantoso, Nyoto
dc.contributor.advisorMasyud, Burhanuddin
dc.contributor.advisorJayanegara, Anuraga
dc.contributor.authorMarpaung, Sutan Sahala Muda
dc.date.accessioned2024-11-29T06:41:04Z
dc.date.available2024-11-29T06:41:04Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159558
dc.description.abstractRusa sambar (Rusa unicolor) merupakan rusa asli Indonesia yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2018 (Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan Indonesia 2018) tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Serta menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) rusa sambar (Rusa unicolor) termasuk kedalam kategori vurnaible atau dapat dikatakan rentan terhadap kepunahan (IUCN 2015). Menjaga kelestarian rusa sambar (Rusa unicolor), salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui konservasi, baik secara in situ di habitat alaminya maupun ex-situ di luar habitat alaminya. Pengelolaan penangkaran merupakan salah satu program pelestarian dan pemanfaatan untuk tujuan konservasi dan sosial ekonomi berkelanjutan. Model penangkaran rusa sambar berkelanjutan yang dimaksud ialah model dan skenario yang bertujuan mencari optimasi ketika mendapatkan titik optimum berarti disitu sudah dianggap keberhasilan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk membuat suatu model pengelolaan penangkaran rusa sambar berkelanjutan di Sumatera Utara dengan beberapa tujuan spesifik yaitu: (1) Mengkaji aspek teknis pengelolaan penangkaran rusa sambar; (2) Mengkaji variabel kunci atau faktor yang memiliki pengaruh penting terhadap pengelolaan penangkaran rusa berkelanjutan; (3) Mengkaji stakeholder kunci atau aktor yang memiliki pengaruh penting terhadap pengelolaan penangkaran rusa berkelanjutan; (4) Mengkaji kelayakan finansial penangkaran rusa sambar; serta (5) Merumuskan model pengembangan penangkaran rusa sambar. Metode penelitian, data dikumpulkan dengan cara observasi lapang, wawancara dan pengisian kuesioner oleh key person dari ketiga unit pengelola penangkaran contoh, dan Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai pihak (stakeholders) yang dipandang memiliki pengaruh dan peran penting, serta hubungan kerjasama kemitraan dalam pengelolaan dan pengembangan penangkaran rusa sambar di Sumatera Utara, baik dari unsur pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan LSM. kemudian diolah dan dianalisis, masing-masing untuk: (1) data aspek teknis penangkaran dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif untuk menentukan praktek terbaik (best practice) penangkaran berdasarkan aspek teknis perkandangan, pakan dan air minum, kesehatan, reproduksi dan perkembangan populasinya; (2) data aspek variabel atau faktor kunci yang mempengaruhi penangkaran dianalisis menggunakan Software Micmac untuk menentukan variabel-variabel utama yang berpengaruh (influential) dan dipengaruhi (dependent), hubungan antar variabel yang terdapat dalam system, dan memetakan rantai hubungan sebab akibat antar variabel dalam system; (3) data aspek stakeholders atau aktor kunci dianalisis dengan metode Mactor untuk memetakan stakeholders kunci yang berpengaruh penting terhadap usaha penangkaran berkelanjutan; dan (4) data terkait kelayakan finansial dianalisis menggunakan standar analisis kelayakan finansial suatu unit bisnis komersial berdasarkan kriteria Net Present Value (NVP), Benefit Cost Ratio (BCR), Revenue Cost Ratio (RCR) dan Payback Periode (PP). Adapun analisis data untuk tujuan kelima yakni perumusan model penangkaran rusa sambar berkelanjutan dilakukan dengan metode sistem dinamik. Hasil kajian menunjukkan bahwa manajemen penangkaran rusa sambar di tiga lokasi belum berjalan optimal, terutama dalam hal pengelolaan kesehatan satwa, penandaan, dan pengaturan nisbah kelamin. Aspek reproduksi rusa di penangkaran juga belum maksimal. Pengelolaan kesehatan yang belum memadai dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit, sementara kurangnya penandaan menghambat pemantauan individu. Pengaturan nisbah kelamin yang tidak optimal mengakibatkan masalah dalam pengelolaan populasi. Untuk meningkatkan efektivitas penangkaran, diperlukan perbaikan pada ketiga aspek tersebut agar program reproduksi dan kesehatan rusa dapat berjalan lebih baik. Hasil penelitian menunjukan terdapat lima variabel kunci yang berdampak langsung dan tidak langsung terhadap keberlanjutan penangkaran rusa sambar berbasis ekowisata, yaitu kepastian regulasi, habitat in situ rusa, tata kelola, investasi, dan tingkat kemiskinan. Kepastian regulasi mengarah pada kebijakan yang mendukung, habitat in situ memastikan lingkungan yang layak, tata kelola yang efektif, investasi yang adekuat, dan penurunan kemiskinan melalui peningkatan ekowisata. Tiga aktor atau pemangku kepentingan kunci yang memainkan peran penting dan menentukan keberhasilan usaha penangkaran tersebut adalah Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), serta Pemerintah Daerah (Pemda). Hasil usaha penangkaran rusa sambar berbasis ekowisata dinyatakan layak secara ekonomi dan finansial apabila terjadi pertumbuhan populasi yang signifikan dengan nilai investasi minimal antara Rp 237 juta hingga Rp 487 juta. Rata-rata Net Present Value (NPV) berkisar antara Rp 359 juta hingga Rp 1.141 juta, BenefitCost Ratio (BCR) lebih dari 1 atau sekitar 2,07, dan Revenue-Cost Ratio (RCR) lebih dari 1 atau sekitar 2,126. Selain itu, masa Payback Period (PP) yang diperlukan adalah sekitar 1-2 tahun, menunjukkan pengembalian investasi dalam jangka waktu yang relatif singkat. Model pengelolaan penangkaran rusa sambar berkelanjutan mencakup beberapa elemen penting, yaitu keberhasilan dalam aspek teknis bioekologi, kejelasan regulasi, serta dukungan dari BKSDA, DLHK, dan PEMDA. Selain itu, kelayakan finansial juga menjadi kunci penting, dengan usaha ekowisata yang memiliki Payback Period 1-2 tahun. Kombinasi dari keberhasilan teknis, regulasi yang jelas, serta dukungan institusional dan finansial memastikan pengelolaan penangkaran rusa sambar dapat berjalan secara efektif dan berkelanjutan, memberikan keuntungan ekonomi serta mendukung konservasi lingkungan.
dc.description.sponsorshipBeasiswa Pendidikan Indonesia (BPI)
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.title: Model Pengelolaan Penangkaran Rusa Sambar Berkelanjutan di Sumatera Utaraid
dc.title.alternativeSustainable Sambar Deer Breeding Management Model in North Sumatra
dc.typeDisertasi
dc.subject.keywordKeberlanjutanid
dc.subject.keywordModelid
dc.subject.keywordRusa Sambarid
dc.subject.keywordPenangkaranid
dc.subject.keywordmodel bisnisid
dc.subject.keywordCaptivityid
dc.subject.keywordSambar Deerid
dc.subject.keywordSustainabilityid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record