Skrining Fitokimia dan Inhibisi Asetilkolinesterase Fraksi Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav).
Date
2024Author
Nurinsani, Elgiani Yassifa Yulia
Andrianto, Dimas
Safithri, Mega
Metadata
Show full item recordAbstract
Demensia adalah istilah payung untuk berbagai kondisi neurodegeneratif yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif. Penyakit Alzheimer adalah bentuk paling umum yang ditemukan pada 80% kasus demensia. Penyakit Alzheimer ditandai oleh akumulasi plak beta-amyloid dan neurofibrillary tangles yang mengakibatkan kematian sel saraf di otak. Pada penderita Alzheimer, terjadi penurunan aktivitas kolinergi, terutama pada area otak yang terkait dengan fungsi kognitif. Kerusakan neuron kolinergik yang memproduksi neurotransmitter asetilkolin berkontribusi pada disfungsi kognitif pada penderita Alzheimer. Pengobatan Alzheimer bersifat simptomatik dan bertujuan meningkatkan kualitas hidup dengan obat-obatan seperti donepezil, rivastigmine, dan galantamine, yang meningkatkan ketersediaan asetilkolin di neuron sinaptik.
Ketertarikan terhadap tanaman herbal sebagai terapi untuk demensia semakin meningkat. Tanaman herbal memiliki sifat polyvalent yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan berbagai mekanisme penyakit. Sirih merah telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, termasuk ekstraknya dalam berbagai konteks kesehatan. Aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi dari daun sirih merah menunjukkan potensi signifikan dalam melindungi sel saraf dari stres oksidatif dan peradangan, dua faktor yang sering terlibat dalam perkembangan Alzheimer.
Daun sirih merah diolah menjadi simplisia dan diekstrak dengan menggunakan pelarut etanol. Ekstrak tersebut kemudian difraksinasi secara bertingkat dengan tiga pelarut berbeda: n-heksana, etil asetat, dan air. Aktivitas inhibisi ekstrak dan fraksi daun sirih merah terhadap enzim asetilkolinesterase diuji menggunakan reagen 5,5-dithio-bis-(2-nitrobenzoic acid) dengan metode Ellman’s, yang diukur pada panjang gelombang 408 nm. Analisis kandungan senyawa aktif dalam sampel dilakukan menggunakan teknik Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS).
Hasil analisis inhibisi asetilkolinesterase menunjukkan bahwa ekstrak etanol, serta fraksi n-heksana, etil asetat, dan air dari daun sirih merah semuanya dapat menghambat aktivitas enzim asetilkolinesterase, dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 11,10 µg/ml, 23,74 µg/ml, 16,80 µg/ml, dan 41,00 µg/ml. Ekstrak etanol menunjukkan kemampuan inhibisi terbaik dengan nilai IC50 terkecil, yaitu 11,10 µg/ml. Analisis LC-MS mengungkapkan bahwa ekstrak etanol daun sirih merah mengandung 146 senyawa aktif, dengan sepuluh senyawa yang paling melimpah adalah: Hydrocinnamic acid, 2-(4-Allyl-2,6-dimethoxyphenoxy)-1-(3,4,5-trimethoxyphenyl)-1-propanol, d-Corlin, 4-(5-{5-[(2S)-1-(2-Fluorobenzyl)-2-pyrrolidinyl]-1,2,4-oxadiazol-3-yl}-2-pyridinyl)morpholine, 3-(3,5-Dimethoxy phenyl)propanoic acid, N-(1-Deoxy-1-fructosyl)leucine, Choline, 17-O-demethylaustalide B, Xanthohumol, dan Benzyl succinate.
