Show simple item record

dc.contributor.advisorManan, Syafii
dc.contributor.advisorSukendro,Andi
dc.contributor.authorFathurachman, Tonny
dc.date.accessioned2010-05-07T13:21:36Z
dc.date.available2010-05-07T13:21:36Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15945
dc.description.abstractKebutuhan terhadap kayu semakin meningkat s~ialan dengan bertambahnya jumlah penduduk. sementara kemampuan hutan alam dalam menyediakan kayu semakin berkurang. Meningkatnya kebutuhan akan kayu diiringi pula oleh pertumbuhan industri di bidang perkayuan. Sedangkan industri tersebut memerlukan kasinambungan bahan baku yang pasti. Hutan Tanaman Industri (HTI) merupakan alternatif pemecahan untuk mengatasi permasalahan tersebuL Dalam rangka memenuhi kebutuhan kayu secara berkesinambungan pembangunan HTI perlu ditunjang oleh pemilihan jenis yang cocok dengan areal HTI serta penyediaan bibit yang berkualitas. Gmelina arborea mcrupakan salah satu jenis yang diprioritaskan untuk ditanam di areal HTI karena mampu (umbuh dengan baik pada lahan kritis serta tennasukjenis cepat tumbuh. Selain itu G. Arborea mcmpunyai patensi produksi yang tinggi dan kayunya banyak bennanfaat. Untuk meningkatkan kualitas bibit G. Arborea serta mengurangi kerusakan lingkungan akibat, pemakaian tanah dalamjumlah besar dan terus menerus sebagai media semaL maka digunakan bahan organik (ampas tebu) setelah melalui proses pengomposan ter!cbih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah unluk mengetahui respon pertumbuhan semai G. arborea terhadap media scmai ampas tebu dengan Trichoderma viride dan Ekstrak Meniran sebagai dckomposer. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rumah Kacel Fakultas Kchutanan lnstitut Pertanian Bogor. pada bulan April sampai September 2000. Pellbah yang diamati ),aitll tinggi. diameter. Berat Kering Total (BKT). Nisbah Pllcllk Akm (NPA) dan Indeks Mutu Bibit (1MB). Pengukuran tinggi de1n diameter dilRkukal1 seliap elllpM belas hari sqjak penyapihan hingga pancn. Setelah dilakukan pemanenan dihitung BKT. NPA dan 1MB. Rancangan penelilian yang digullakan Yclilu Rancangan Acak Lengkap pol a pcrcobaan Faktorial 3 x 5 dengan 5 ulangan. Faktor A adalah KOlllposisi Media yang tcrdiri dari : Tanah Latosol (Ao). Tanah Latosol + Ampas Tcbu (A,) dan Ampas Tebl! (A,). Faktor B adalah Dekomposer yang terdiri dari : Tanpa Dekomposer (Bo). T. viride (B,). Ekstrak Rebus Meniran (B2). Ekstrak Segar Meniran (B3) dan Ekstrak Segar + Ampas Meniran (B,). Setclah dilakukan analisis data ternyata kOlllposisi Media Semai mcmberikan pcngaruh sangat nyata pada sclang kepercayaan 99% untuk scmUCl pcubah kecuali pcubah tinggL Faktor Dekomposcr mcmberikan pengaruh sangat nyata pi:lda sclang kepercayaan 99% untuk semua peubah kecuali pcubah tinggi dan diameter. Sedangkan Faktor Intcraksi memberikan pengaruh sangat nyata pada selang kepercayaan 990/0 untuk semua peubnll yang diukllf. Media semai Tanah Latosol yang ditambah kompos Ampas Tebu + T. viride (A,B,) memberikan nilai rata-rata tertinggi pada semua peubah keeuali NP A, yaitu dengan perineian sebagai berikut : tinggi (23,58 em), diameter (2,41mm), BKT (1,258 gram), 1MB (0,138) dan NPA (1,509). Penambahan bahan dekomposer T. viride dan Ekstrak Meniran mampu menunjukkan peningkatan kandungan hara pada media semai. Diantara kedua bahan dekomposer tersebut, T. viride lebih baik peranannya daripada Ekstrak Meniran. Hal ini ditunjukkan dengan lebih besamya kandungan unsur hara pada media kompos Ampas Tebu yang diberi T. viride daripada media yang diberi Ekstrak Meniran. Kompos Ampas Tebu yang diberi 7: viride (A,B,) memiliki kandungan fosfor 2880 ppm, Ca 14,38, meqllOO gram, Mg 10,83 meqllOO gram. K 15,75 meqllOO gram. Peranan T. viride yang lebih baik juga ditunjukkan dengan lebih eepatnya proses dekomposisi ampas tebu yang diberi T. viride dibandingkan dengan yang diberi Ekstrak Meniran. Proses dekomposisi yang lebih cepat ini ditunjukkan dengan lebih rendalmya nisbah CIN ampas tebu yang diberi T. viride dibanding dengan yang diberi Ekstrak Meniran. Masing-masing kompos ampas tebu memiliki nisbah CIN sebesar 27,5 (A2B,), 48 (A2B2)' 56 (A2B,) dan 39 (A,B4). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ballWa media semai Tanah Latosol + Ampas Tebu + T. viride (A,B,) mampu memberikan nilai rata-rata tinggi, diameter, BKT dan 1MB tertinggi serta nilai NPA yang bail<. Nilai yang diberikan masing-masing sebesar 23,58 em, 2,41 mm, 1.258 gram dan 0,138 serta nilai NPA sebesar 1,509. Media Kompos Ampas Tebu yang diberi T. viride (A2B,) memiliki kandungan hara lebih tinggi dibanding Tanah Latosol. Penambahan kompos Ampas Tebu yang diberi T. viride pada Tanah Latosol mampu meningkatkan kandungan hara. Penggunaan bahan dekomposer T. viride lebih baik daripada Ekstrak Mcniran.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePertumbuhan Semai Gmelina arborea ROXB pada Media Ampas Tebu (Bagasse) dan Tanah Latosolid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record