| dc.description.abstract | Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model sumber daya
manusia (SDM) berdasarkan nilai-nilai Islami. Ada lima peubah yang diteliti: nilai-nilai
Islami, pemaknaan shalat, budaya perusahaan, kepuasan kerja dan komitmen
pekerja. Nilai-nilai Islami terdiri dari tauhid, khilafah dan adalah (keadilan). Indikator
pemaknaan shalat terdiri dari 6 (enam) yaitu, pemusatan pikiran, pengertian,
penghormatan, takut dan kagum, harap ampunan dan rahmat serta malu atas
kelalaian. Dimensi budaya perusahaan terdiri atas faktor bahasa, artifak dan simbol,
pola perilaku, nilai-nilai yang dianut dan asumsi dasar.
Penelitian ini dilakukan di Bank Muamalat Indonesia (BMI) untuk
merepresentasikan perusahaan dalam fase pertumbuhan dan Bank BNI Syariah
untuk merepresentasikan perusahaan dalam fase awal. Responden adalah pegawai
yang ditarik sebagai contoh secara acak. Pengumpulan data dilakukan melalui
penyebaran kuesioner yang berisi pernyataan-peryataan yang diukur dengan skala
Likert, wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Analisis data menggunakan
teknik Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan program LISREL untuk
mengkaji pengaruh nilai-nilai Islami terhadap pemaknaan shalat, budaya perusahaan
dan kinerja SDM.
Penelitian mengembangkan instrumen penelitian untuk peubah Nilai-nilai
Islami menghasilkan 58 item pertanyaan dan peubah pemaknaan sholat
menghasilkan 18 item pertanyaan yang diuji melalui Confirmatory Factor Analysis
(CFA). Hasil CFA memperlihatkan kecocokan keseluruhan model pengukuran dan
validitas serta reliabilitas yang baik. Hasil uji validitas terhadap peubah teramati
menghasilkan 22 item pertanyaan dengan validitas baik untuk nilai-nilai Islami dan 13
item pertanyaan untuk pemaknaan sholat. Hasil uji Reliabilitas terhadap instrumen
penelitian yang dikembangkan peneliti memberikan nilai Construct Reliability (CR)
baik untuk setiap konstruk yaitu 0,79 untuk Nilai-nilai Islami serta pada masingmasing
indikator tauhid 0,95, khilafah 0,88 dan adil 0,94, sedangkan untuk konstruk
pemaknaan sholat 0,90 dengan masing-masing CR pada indikator pemusatan
pikiran 0,84, pengertian 0,89, penghormatan 0,82 dan takut serta kagum 0,77.
Penelitian ini berhasil merekomendasikan ukuran Nilai Islami dengan tiga indikator
yaitu tauhid, khilafah dan adil dengan CR yang baik dan berhasil membentuk ukuran
pemaknaan sholat yang terdiri dari pemusatan pikiran, pengertian, penghormatan
dan takut serta kagum.
Instrumen penelitian untuk mengukur budaya perusahaan menggunakan
Organizational Culture Assesment dengan CR 0,96. Kepuasan kerja menggunakan
Global Measure of Job Satisfaction dengan CR 0,86 dan komitmen pekerja
menggunakan Organizational Commitment Questionnaire dengan CR 0,98.
Hasil pengolahan dengan menggunakan SEM pada contoh terpilih berukuran
200, 100 responden BMI dan 100 responden BNI Syariah menunjukkan bahwa : (1)
Nilai-nilai Islami dengan indikator tauhid, khalifah dan adil berpengaruh nyata dan
positif terhadap pemaknaan sholat, budaya perusahaan, kepuasan kerja dan
komitmen pekerja; (2) pemaknaan sholat yang direfleksikan dengan pemusatan
pikiran, pengertian, penghormatan serta takut dan kagum memberikan kontribusi
yang berarti secara langsung pada pembentukan budaya perusahaan, kepuasan
kerja dan komitmen pekerja; (3) Nilai-nilai Islami mempengaruhi secara nyata dan
positif terhadap pemaknaan sholat, budaya perusahaan, kepuasan kerja dan
komitmen pekerja.; (4) Pemaknaan sholat mempengaruhi secara nyata dan positif terhadap budaya perusahaan, kepuasan kerja dan komitmen pekerja; (5) Budaya
perusahaan mempengaruhi secara nyata dan positif terhadap kepuasan kerja dan
komitmen pekerja; dan (6) Kepuasan kerja mempengaruhi secara nyata dan positif
terhadap komitmen pekerja. Hasil SEM memberikan model kinerja SDM melalui
penerapan nilai-nilai Islami dan pemaknaan sholat serta budaya perusahaan yang
selaras, sehingga menghasilkan kepuasan kerja dan komitmen pekerja. Hal empiris
mempertegas bahwa dalam Islam tidak ada dikotomi antara nilai-nilai Islami dan
pemaknaan sholat dengan budaya perusahaan dan kinerja SDM.
Hasil analisis komparasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata
antara Nilai-nilai Islami, Pemaknaan Sholat, Budaya Perusahaan, Kepuasan Kerja
dan Komitmen Pekerja di BMI. Adapun di BNI Syariah, Pemaknaan Sholat tidak
menunjukkan hubungan yang nyata dengan Budaya Perusahaan begitu juga
hubungan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Pekerja. Hasil uji beda menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada pemaknaan sholat dan kinerja SDM
(kepuasan kerja dan komitmen pekerja) di BMI dan BNI Syariah. Hasil analisis
kualitatif berdasarkan wawancara mendalam menunjukkan bahwa BMI mempunyai
kekuatan budaya perusahaan yang sudah melekat pada pekerja, dimana sudah
tercipta kesesuaian antara nilai individu pekerja dan budaya perusahaan. Budaya
perusahaan sudah diterima secara sukarela. Pemaknaan sholat terlihat pada
bahasa, artifak dan simbol, pola perilaku, nilai-nilai yang dianut dan asumsi dasar di
BMI sehingga pekerja mempersepsikan kuat hubungan sholat dan budaya
perusahaan. Muamalat Spirit dengan Celestial Management mampu menjadi
integrator antar pekerja maupun antar pekerja dengan perusahaan sehingga
memperlihatkan kepuasan kerja dan komitmen pekerja yang lebih unggul. Adapun di
BNI Syariah, budaya perusahaan masih bersifat kewajiban, karena berada pada fase
awal pembentukan budaya perusahaan. BNI Syariah merancang budaya
perusahaan berbasis Nilai Islami yang terintegrasi, yaitu sebagai nilai, pola
pengambilan keputusan dan sebagai perilaku. Namun demikian, dampak dari Nilainilai
Islami dan sholat terhadap budaya perusahaan dan kinerja SDM sudah terlihat
baik di BMI dan BNI Syariah. Penerapan syariah dan pengembangan nilai-nilai Islam
terbukti dapat memperkuat budaya perusahaan dan meningkatkan kinerja SDM.
Hasil komparasi memberikan dua Model SDM perbankan syariah berbasis nilai
Islami yaitu untuk fase Mekah bagi perbankan syariah yang berada pada tahap awal
dan fase Madinah untuk perusahaan pada tahap pertumbuhan.
Hasil SEM memberikan model kinerja SDM melalui penerapan nilai-nilai
Islami dan pemaknaan sholat serta budaya perusahaan yang selaras sehingga
menghasilkan kepuasan kerja dan komitmen pekerja. Hal tersebut ditunjukkan
dengan atribut pekerja memberi manfaat, sholeh dan itqan (kerja keras, kerja cerdas,
kerja ikhlas dan kerja tuntas) serta ihkam atau bijaksana. | |