Pengaruh Internet marketing dan Entrepreneurial Marketing dalam Meningkatkan Daya Saing UMKM Batik di Kota Bogor
Abstract
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam perekonomian Indonesia, dengan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pemberdayaan masyarakat. Meskipun UMKM berkembang pesat, mereka menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan modal, sumber daya manusia, serta kendala adopsi teknologi digital. Digitalisasi UMKM, khususnya pemasaran online, menjadi salah satu tantangan utama, di mana mayoritas pelaku UMKM masih mengandalkan metode pemasaran non-digital. Pemanfaatan internet untuk pemasaran berpotensi besar dalam meningkatkan penjualan UMKM. Internet marketing adalah proses adopsi teknologi berbasis internet untuk penjualan, pemasaran, serta membangun hubungan dengan konsumen, yang menjadi faktor penting dalam meningkatkan daya saing UMKM. Berbeda dengan bisnis besar, UMKM menggunakan pendekatan entrepreneurial marketing yang memfasilitasi inovasi, pemasaran, dan kepuasan pelanggan melalui pemanfaatan teknologi. Kapabilitas ini berpengaruh langsung terhadap perkembangan dan keberlanjutan bisnis, dengan fokus pada inovasi, orientasi proaktif, penciptaan nilai, serta kepuasan pelanggan untuk meningkatkan kinerja UMKM. Keberadaan internet marketing dan entrepreneurial marketing dalam UMKM hadir sebagai fasilitator teknologi dalam inovasi bisnis, pemasaran, dan pemenuhan nilai kepuasan pelanggan.
Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh internet marketing dan entrepreneurial marketing dalam meningkatkan daya saing UMKM batik di Kota Bogor. Peneliti menggunakan dua metode yaitu analisis deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan usaha responden dan analisis SEM-PLS untuk mengukur pengaruh hubungan internet marketing dan entrepreneurial marketing terhadap daya saing. Data yang digunakan pada penelitian adalah data primer yang diperoleh dengan pengisian kuesioner oleh responden.
Penelitian ini menunjukkan bahwa UMKM batik di Kota Bogor tersebar di lima kecamatan, dengan dominasi di Kecamatan Bogor Utara. Dari 30 responden yang didominasi perempuan berusia 50-60 tahun, mayoritas memiliki latar belakang pendidikan SMA/SMK dan sarjana, serta sebelumnya bekerja sebagai IRT dan karyawan swasta. Sebagian besar usaha telah berjalan 3-6 tahun dengan omzet bulanan di bawah 10 juta rupiah. Penggunaan media sosial dan e-commerce seperti Facebook, Instagram, Tokopedia, dan Shopee menjadi sarana pemasaran utama. Penelitian juga menemukan bahwa internet marketing dan entrepreneurial marketing berpengaruh signifikan terhadap daya saing. Faktor internal yang memengaruhi daya saing usaha batik mencakup kualitas produk, variasi motif batik, dan penggunaan bahan baku berkualitas tinggi. Di sisi lain, faktor eksternal seperti persaingan pasar juga mendorong pentingnya inovasi dan kualitas produk bagi daya saing UMKM batik di Kota Bogor.
Collections
- MT - Economic and Management [2970]