Business Model Canvas Circular Berbasis Pupuk Sisa Bio CNG dan Keberlanjutannya. Studi Kasus pada PT Gerbang NTB Emas
Date
2024Author
Salsabila, Rania Farah
Hidayatulloh, Furqon Syarief
Aminah, Mimin
Metadata
Show full item recordAbstract
Pupuk merupakan komoditi yang sangat penting bagi negara agraris seperti Indonesia, pemanfaatan limbah sisa Bio CNG merupakan sebuah langkah baru yang dapat dijadikan alternatif pilihan sebagai upaya mengatasi kelangkaan pupuk organik bersubsidi yang selama ini jumlahnya tidak tercukupi dalam sekala nasional. Penggunaan limbah sampah organik yang digunakan PT Gerbang NTB Emas sebagai bahan baku Bio CNG yang hasil akhirnya juga menghasilkan limbah yang dapat digunakan sebagai pupuk organik dapat menjadi alternatif sebagai solusi menanggulangi kelangkaan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan, merancang dan mengidentifikasi CBMC berbasis pupuk sisa Bio CNG pada PT Gerbang NTB Emas serta keberlanjutannya. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara serta FGD. Metode analisis yang digunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis BMC dan analisis berkelanjutan dengan bantuan software Exsimpro melalui teknik Multiaspect Sustainability Analysis.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa pengembangan dan penyesuaian dari BMC berupa CBMC pada pupuk sisa Bio CNG yang PT Gerbang NTB Emas dengan menambahkan beberapa poin pada customer segments, value propositions, channels, customer relationships, aspek revenue streams, key resources, key partnerships, key activities, value propositions, dan cost structure serta penambahan 2 aspek baru yaitu aspek adaption factors dan take back system. Hasil analisis identifikasi antar faktor dengan Multiaspect Sustainability Analysis menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan BMC pupuk sisa Bio CNG yang didapat dari 8 responden didapat nilai keberlanjutan dari ketiga aspek yaitu aspek lingkungan 66,8%, aspek sosial 58,25%, dan aspek ekonomi 58,33%. Ketiga hasil keberlanjutan ini bernilai agregat atau average 61,13,79% yang artinya status keberlanjutan dari semua aspek adalah sustainable atau berkelanjutan. Akan tetapi terdapat beberapa faktor dari ketiga aspek tersebut harus lebih diperhatikan yang berstatus kurang berkelanjutan pada aspek limgkungan, aspek ekonomi, dan aspek sosial.
Collections
- MT - Economic and Management [2970]