Rekayasa Stasiun Mesin Aplikator Fungisida Cabai Terintegrasi Robot Cerdas Deteksi Penyakit Antraknosa Berbasis Artificial Intelligence, Sensor dan Mikrokontroler
Abstract
Komponen terbesar yang menjadi penghambat tingkat produksi cabai berasal
dari serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Penyakit antraknosa menjadi
penyakit utama penyerang cabai yang dapat menyebabkan kehilangan hasil panen 20-
100%. Pentingnya pengendalian resiko gagal panen dalam usaha tani sangat disadari
manfaatnya, apalagi adanya keterbatasan waktu dan sumber daya manusia terhadap
luasnya wilayah pertanian. Saat ini penerapan mekanisasi dan artificial intelligence
pertanian sebagai komponen teknologi utama dalam usaha tani di Indonesia masih
tergolong rendah.
Hingga saat ini, aplikator fungisida pada cabai umumnya dilakukan secara
manual oleh tangan petani. Hanya sedikit petani, bahkan itu pun petani yang bekerja
pada unit tertentu yang memanfaatkan bantuan teknologi drone untuk proses
penyemprotan fungisida. Disamping harga drone yang tidak terjangkau oleh kantong
petani, permasalahan lainnya adalah ketidakmampuan petani menggunakan drone
(tidak ramah petani). Hal ini berdampak kepada (i) kesehatan petani. Jika
penyemprotan fungisida tetap dilakukan secara manual, maka petani yang akan
merasakan secara langsung dampak toksiknya; (ii) kesehatan cabai. Proses
penyemprotan fungisida secara manual tidak memberikan efesiensi dan efektifitas
penggunaan cairan fungisida (penyimpangan ketepatan droplet) dan; (iii) kesehatan
lingkungan. Droplet fungisida yang tidak tepat zona target tentunya membahayakan
kesuburan tanah. Oleh karena itu perananan Teknologi Tepat Guna merupakan
alternatif yang sangat membantu menyelesaikan masalah. Mengacu pada masalah ini,
maka peneliti akan melakukan sebuah riset “Rekayasa Stasiun Mesin Aplikator
Fungisida Cabai Terintegrasi Robot Cerdas Deteksi Penyakit Antraknosa Berbasis
Artificial Intelligence, Sensor dan Mikrokontroler”.
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu rekayasa mesin pertanian yang
dapat membantu petani dalam melakukan proses penyemprotan fungisida yang ramah
terhadap kesehatan petani, ramah terhadap pengetahuan petani, dan dapat memberikan
efisiensi dan efektifitas penggunaan cairan fungisida berbasis teknologi artificial
intelligence, sensor dan mikrokontroler.
Collections
- Diploma Programme [71]