Peningkatan Perilaku Keselamatan pada Proyek Pertambangan Batu Bara menggunakan Model Aktivator Behavior Consequene (ABC)
Abstract
Pelaksanaan kegiatan pertambangan sering kali menghadapi risiko kecelakaan kerja, yang dipengaruhi tidak hanya oleh pengawasan peralatan tetapi juga oleh faktor manusia. Data perusahaan menunjukkan bahwa pada Agustus 2023, terdapat 1.638 tindakan tidak aman, dengan kontribusi tertinggi dari Departemen Produksi. Teori domino menyebutkan bahwa tindakan tidak aman mencerminkan karakter negatif yang dapat menyebabkan kecelakaan. Tujuan pada penelitian yaitu mengidentifikasi hubungan pengaruh, menentukan faktor penghambat dan menyusun rekomendasi alternatif peningkatan perilaku keselamatan menggunakan model aktivator behavior consequence. Metode yang digunakan adalah analisis statistik dimulai dengan dilaksanakannya observasi lapangan, wawancara, penyebaran kuesioner dan analisis data (uji validitas, reliabilitas, regresi linear, koefisien determinasi, signifikan, mean, standar deviasi, ranking). Hasil analisis data menunjukkan bahwa promosi dan sosialisasi budaya keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap perilaku keselamatan dengan faktor penghambat yaitu kurangnya partisipasi pekerja terutama saling mengingatkan satu sama lain. Alternatif program yang ditentukan berdasarkan data yang diperoleh adalah program ”sosialisasi rekan kerja” yang bertujuan meningkatkan partisipasi, meningkatkan pengetahuan, menumbuhkan budaya kerja aman serta menerapkan positive reinforcement kepada pekerja yang secara langsung terlibat dalam promosi dan sosialisasi budaya keselamatan dan kesehatan kerja dan uji coba program pada operator Departemen Produksi menghasilkan penurunan laporan tindakan tidak aman sebesar 11,40 %. Implementing mining activities often faces occupational accident risks, influenced by equipment supervision and human factors. Company data from August 2023 revealed 1,638 unsafe acts, with the highest contribution coming from the Production Department. According to the domino theory, unsafe acts reflect negative characteristics that can lead to accidents. This study aims to identify the influence relationships, determine the inhibiting factors, and formulate alternative recommendations for improving safety behavior using the Activator Behavior Consequence (ABC) model. The methods employed include statistical analysis, beginning with field observations, interviews, questionnaire distribution, and data analysis (validity test, reliability test, linear regression, coefficient of determination, significance test, mean, standard deviation, ranking). The results of the data analysis indicate that the promotion and socialization of safety culture (K3) influence safety behavior, with the inhibiting factor. The alternative program determined based on the obtained data is the "sosialisasi rekan kerja" program, which aims to increase participation, enhance knowledge, foster a safe work culture, and implement positive reinforcement for workers directly involved in promoting and socializing the culture of occupational safety and health. A trial of the program with Production Department operators resulted in an 11.40% decrease in reports of unsafe actions. Pelaksanaan kegiatan pertambangan sering kali menghadapi risiko kecelakaan kerja, yang dipengaruhi tidak hanya oleh pengawasan peralatan tetapi juga oleh faktor manusia. Data perusahaan menunjukkan bahwa pada Agustus 2023, terdapat 1.638 tindakan tidak aman, dengan kontribusi tertinggi dari Departemen Produksi. Teori domino menyebutkan bahwa tindakan tidak aman mencerminkan karakter negatif yang dapat menyebabkan kecelakaan. Tujuan pada penelitian yaitu mengidentifikasi hubungan pengaruh, menentukan faktor penghambat dan menyusun rekomendasi alternatif peningkatan perilaku keselamatan menggunakan model aktivator behavior consequence. Metode yang digunakan adalah analisis statistik dimulai dengan dilaksanakannya observasi lapangan, wawancara, penyebaran kuesioner dan analisis data (uji validitas, reliabilitas, regresi linear, koefisien determinasi, signifikan, mean, standar deviasi, ranking). Hasil analisis data menunjukkan bahwa promosi dan sosialisasi budaya keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap perilaku keselamatan dengan faktor penghambat yaitu kurangnya partisipasi pekerja terutama saling mengingatkan satu sama lain. Alternatif program yang ditentukan berdasarkan data yang diperoleh adalah program ”sosialisasi rekan kerja” yang bertujuan meningkatkan partisipasi, meningkatkan pengetahuan, menumbuhkan budaya kerja aman serta menerapkan positive reinforcement kepada pekerja yang secara langsung terlibat dalam promosi dan sosialisasi budaya keselamatan dan kesehatan kerja dan uji coba program pada operator Departemen Produksi menghasilkan penurunan laporan tindakan tidak aman sebesar 11,40 %. Implementing mining activities often faces occupational accident risks, influenced by equipment supervision and human factors. Company data from August 2023 revealed 1,638 unsafe acts, with the highest contribution coming from the Production Department. According to the domino theory, unsafe acts reflect negative characteristics that can lead to accidents. This study aims to identify the influence relationships, determine the inhibiting factors, and formulate alternative recommendations for improving safety behavior using the Activator Behavior Consequence (ABC) model. The methods employed include statistical analysis, beginning with field observations, interviews, questionnaire distribution, and data analysis (validity test, reliability test, linear regression, coefficient of determination, significance test, mean, standard deviation, ranking). The results of the data analysis indicate that the promotion and socialization of safety culture (K3) influence safety behavior, with the inhibiting factor. The alternative program determined based on the obtained data is the "sosialisasi rekan kerja" program, which aims to increase participation, enhance knowledge, foster a safe work culture, and implement positive reinforcement for workers directly involved in promoting and socializing the culture of occupational safety and health. A trial of the program with Production Department operators resulted in an 11.40% decrease in reports of unsafe actions.
