Show simple item record

dc.contributor.advisorSuharjito, Didik
dc.contributor.advisorTrison, Soni
dc.contributor.authorInama
dc.date.accessioned2024-08-21T16:17:38Z
dc.date.available2024-08-21T16:17:38Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158143
dc.description.abstractKeberadaan masyarakat sekitar hutan tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan sumber daya hutan yang ada. Itu dikarenakan keberadaan masyarakat sekitar hutan juga merupakan bagian dari ekosistem. Hal ini terbukti dari keberadaan hutan yang menjadi sumber-sumber pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat yang berada di sekitarnya, melalui hasil-hasil hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Terjadinya alih fungsi lingkungan hutan memiliki dampak terhadap kondisi aset penghidupan masyarakat dan menyebabkan beragamnya strategi penghidupan masyarakat sekitar hutan. Sistem penghidupan diartikan sebagai suatu kemampuan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari- seharinya dalam taraf penghasilan yang cukup. Penggunaan lahan di area konservasi mengalami beberapa perubahan sehingga memerlukan pengembangan strategi agar pemanfaatan lahan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bermaksud menganalisis bagaimana karakteristik sosial demografi dan modal yang tersedia terhadap sistem penghidupan kelompok masyarakat dan bagaimana strategi pengembangan penghidupan berkelanjutan kelompok masyarakat di Taman Nasional Gunung Ciremai setelah penerapan kemitraan konservasi. Penelitian dilakukan di 5 (lima) Kelompok Tani Hutan (KTH) yang berada di sekitar kawasan TNGC di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka pada bulan Juni-Agustus 2023. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif melalui 3 (tiga) tahap yaitu analisis aset penghidupan, analisis SWOT dan analisis Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) yang menghasilkan output prioritas strategi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelompok Tani Hutan (KTH) Palutungan Arban memiliki modal manusia, modal sosial dan modal fisik yang paling tinggi, yaitu skor modal manusia 3,45, skor modal sosial 3,76 dan skor modal fisik 3,70; sedangkan KTH Cipeuteuy Agung Lestari memiliki modal alam dengan skor 3,73 dan modal finansial 3,80. Hasil analisis faktor internal dan eksternal kemudian dianalisis menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT menunjukkan bahwa sistem penghidupan pada kelompok masyarakat berada pada kuadran I yang berarti berada pada kondisi yang sedang kearah berkembang (growth oriented strategy). Analisis QSPM menunjukkan bahwa keempat strategi yang muncul yaitu strategi survival, strategi akumulasi, strategi diversifikasi dan strategi konsolidasi menunjukkan bahwa alternatif strategi tertinggi adalah meningkatkan produksi bibit penanaman yang termasuk kedalam strategi diversifikasi dengan skor 12,64. Hal ini menunjukkan strategi penghidupan kelompok masyarakat yang dapat meningkatkan sistem penghidupan adalah strategi diversifikasi.
dc.description.sponsorshipKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Penghidupan Kelompok Kemitraan Konservasi di Taman Nasional Gunung Ciremaiid
dc.title.alternativeLivelihood Strategy of the Conservation Partnership Group in Gunung Ciremai National Park
dc.typeTesis
dc.subject.keywordkemitraan konservasiid
dc.subject.keywordStrategi penghidupanid
dc.subject.keywordConservation partnership
dc.subject.keywordLivelihood strategy
dc.subject.keywordMount Ciremai National Park


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record