Analisis Nilai Ekonomi dalam Penggunaan Lahan Komoditas Agroforestri dan Non Agroforestri (Studi Kasus Desa Jayamekar, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut)
Date
2024Author
Kareth, Renaldi R
Purwawangsa, Handian
Ilham, Qori Pebrial
Metadata
Show full item recordAbstract
Lahan merupakan sumber daya paling penting dalam menunjang aktivitas dan kegiatan manusia. Lahan mencakup keseluruhan bentang yang ada di alam termasuk di dalamnya atmosfer, tanah, populasi hewan, serta tanaman dan hasil kegiatan manusia. Lahan memberikan manfaat yang banyak namun ketersediaannya bersifat terbatas. Selain itu pengelolaan lahan yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui modal yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh oleh pemilik lahan dalam menanam komoditas agroforestri dan non agroforestri dalam satu hektar/tahun, serta untuk mengetahui nilai komoditas mana yang paling produktif. Komoditas agroforestri di Desa Jayamekar dalam satu tahun lebih menguntungkan daripada komoditas non agroforestri. Namun, perbedaan nilai rata-rata yang cukup signifikan ini tentunya tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi seperti luas lahan, jumlah varietas tanaman, perawatan, serta pengetahuan dalam pengelolaan. Rata-rata modal yang dikeluarkan pada lahan agroforestri sebesar Rp 4.080.509/ha/tahun dan pada lahan non agroforestri Rp 29.922.872/ha/tahun dengan keuntungan masing-masing sebesar Rp 3.002.491 dan Rp 1.363.553 yang didapatkan selama satu tahun. Lahan produktif di Desa Jayamekar adalah lahan dengan pola penggunaan lahan agroforestri karena memiliki keuntungan rata-rata per komoditi yang lebih besar dibandingkan dengan pola non agroforestry. Rata-rata keuntungan pada pola agroforestri memiliki nilai rata-rata sebesar Rp 3.293.992/ha/tahun dengan nilai ekonomi lahan rata-rata Rp329,39/m2/tahun, sedangkan pada sistem pengelolaan non agroforestri memiliki rata-rata keuntungan yang cukup kecil sebesar Rp 1.363.553/ha/tahun dengan nilai ekonomi lahan sebesar Rp136,35/m2/tahun Land is the most important resource in supporting human activities and
activities. Land covers the entire landscape in nature, including the atmosphere, soil, animal and plant populations and the results of human activities. Land provides many benefits but its availability is limited, apart from that, good land management can improve economic and social welfare. The aim of the research is to determine the capital spent and income obtained by land owners in planting agroforestry and non-agroforestry commodities in one hectare/year, as well as to find out the value of which commodities are the most productive. Agroforestry commodities in Jayamekar Village are more profitable in one year than nonagroforestry commodities. However, this significant difference in average value certainly cannot be separated from several influencing factors such as land area, number of plant varieties, maintenance, and knowledge in management. The average capital expenditure on agroforestry land is IDR 4.080.509/ha/year, while non-agroforestry land it is IDR 29.922.872/ha/year, with respective profits of
IDR 3.002.491 and IDR 1.363.553 earned over one year. Productive land in
Jayamekar Village is characterized by agroforestry land use patterns because it provides a higher average profit per commodity compared to non-agroforestry patterns. The average profit for agroforestry patterns is IDR 3.293.992/ha/year with an average economic value of IDR 329,39/m2/year, whereas in nonagroforestry management systems, the average profit is relatively low at IDR 1.363.553/ha/year with an economic value of IDR 136,35/m2/year.
Collections
- UT - Forest Management [3062]