Show simple item record

dc.contributor.advisorNurulhaq, Muhammad Iqbal
dc.contributor.advisorDharmawan, Leonard
dc.contributor.authorKariri, Muhamad Bagus
dc.date.accessioned2024-08-12T07:01:13Z
dc.date.available2024-08-12T07:01:13Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/157183
dc.description.abstractMUHAMAD BAGUS KARIRI. Peningkatan Pengetahuan dan Minat Petani dalam Pembuatan Mikroorganisme Lokal melalui Metode Penyuluhan di Desa Bulotalangi. Dibimbing oleh LEONARD DHARMAWAN dan MUHAMMAD IQBAL NURULHAQ. Perkembangan sektor pertanian di Indonesia lambat, terhambat oleh kebijakan yang berubah-ubah, seperti Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2020, yang membatasi pupuk bersubsidi hanya bagi kelompok tani dengan RDKK elektronik. Desa Bulotalangi kekurangan pupuk subsidi, sehingga mendorong penggunaan mikroorganisme lokal (MOL) untuk pupuk organik. Penelitian bertujuan meningkatkan pengetahuan dan minat petani dalam pembuatan MOL berbahan dasar bonggol pisang serta mengevaluasi materi, metode, dan media penyuluhan. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan petani sebesar 57,96% dan peningkatan minat pada pembuatan MOL. Evaluasi penyuluhan dinilai sangat baik dengan rata-rata 96,45%. Kata kunci: Bonggol pisang, mikroorganisme lokal, petani, penyuluhan.
dc.description.abstractMUHAMAD BAGUS KARIRI. Increasing Farmers' Knowledge and Interest in Local Microorganism Production through Extension Methods in Bulotalangi Village. Supervised by LEONARD DHARMAWAN and MUHAMMAD IQBAL NURULHAQ. The development of the agricultural sector in Indonesia is slow, hampered by changing policies, such as the Regulation of the Minister of Agriculture No. 49 of 2020, which limits subsidized fertilizer to farmer groups with electronic RDKK. Bulotalangi village lacks subsidized fertilizer, prompting the use of local microorganisms (MOL) for organic fertilizer. The study aimed to increase farmers' knowledge and interest in making MOL made from banana stump and to evaluate extension materials, methods, and media. Data were obtained through observation, interviews, questionnaires, and documentation. The results showed an increase in farmers' knowledge by 57.96% and an increase in interest in making MOL. Extension evaluation was rated very good with an average of 96.45%. Keywords: Banana pith, local microorganisms, farmers, extension.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePeningkatan Pengetahuan dan Minat Petani dalam Pembuatan Mikroorganisme Lokal melalui Metode Penyuluhan di Desa Bulotalangiid
dc.title.alternativeIncreasing Farmers' Knowledge and Interest in Local Microorganism Production through Extension Methods in Bulotalangi Village
dc.typeTugas Akhir
dc.subject.keywordfarmersid
dc.subject.keywordBanana pithid
dc.subject.keywordlocal microorganismsid
dc.subject.keywordextensionid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record