| dc.description.abstract | Dari beberapa laporan dari BPS perusahaan makanan cepat saji di Indonesia terlihat pertumbuhan pendapatan perusahaan makanan cepat saji (fast foods) yang meningkat hingga 12,1% per tahun. Pertumbuhan dialami baik perusahaan makanan cepat saji lokal maupun internasional. Terdapat ratusan merek lokal yang ada saat ini dan bertumbuh setiap tahun. Dalam rangka menjaga pertumbuhan dan kinerja organisasi dibutuhkan perhatian yang tinggi agar tercapai kepuasan konsumen. Kinerja organisasi dan kepuasan konsumen salah satu faktornya bergantung pada kinerja karyawan. Kinerja karyawan akan menentukan kinerja perusahaan makanan cepat saji secara umum. Kinerja sebuah perusahaan makanan cepat saji dihasilkan oleh kinerja karyawan di dalamnya. Kinerja karyawan perusahaan menentukan baik tidaknya kinerja perusahaan secara umum. Kinerja karyawan memiliki peranan yang sangat penting, untuk memastikan konsumen puas terhadap layanan yang diberikan oleh perusahaan. Karyawan juga mempunyai peran penting dalam memastikan kebijakan yang telah dirancang dari level top manajemen turun sampai ke level dibawahnya seperti level manajer, dan seterusnya, benar-benar terimplementasi dengan baik di level operasional.
Strategi peningkatan kinerja karyawan di dalam perusahaan makanan cepat saji adalah suatu kebutuhan yang semua perusahaan makanan cepat saji lokal diperlukan saat ini, dimana proses peningkatan kinerja perlu dilakukan pada berbagai aspek di dalam perusahaan seperti: peningkatan kualitas produk, pelayanan pelanggan, sistem persediaan, sistem peningkatan penjualan, sistem pelaporan penjualan, pengelolaan kinerja tenaga karyawan, pengelolaan promosi jabatan dan beberapa aspek lainnya. Manajemen selalu dituntut untuk melakukan perubahan berarti secara terus menerus, melakukan dengan cara atau metode yang berbeda dari sebelumnya, yang dinilai kurang efektif. Merubahnya menjadi lebih efektif namun tetap efisien pada saat yang bersamaan, akan mampu memastikan peningkatan kinerja karyawan.
Dari beberapa penelitian sebelumnya didapatkan beberapa aspek yang dijadikan topik dalam peningkatkan kinerja karyawan yakni: Etika Kerja Islami (Islamic Work Ethic/IWE), Organizational Citizenship Behaviour (OCB), Komitmen Organisasi (KO), Knowledge Sharing Behaviour (KSB), Psychological Ownership (PSY), dan Perceived Organizational Justice (POJ). Etika kerja islami menjadi penting dalam kontek peningkatan kinerja karyawan karena mayoritas karyawan dan penduduk Indonesia beragama Islam. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh etika kerja islami (Islamic Work Ethic/IWE), Organizational Citizenship Behaviour (OCB), Komitmen Organisasi (KO), Knowledge Sharing Behaviour (KSB), Psychological Ownership (PSY), dan Perceived Organizational Justice (POJ) terhadap kinerja karyawan (EP) pada perusahaan makanan cepat saji lokal.; Menyusun prioritas strategi yang tepat dalam peningkatan kinerja karyawan perusahaan makanan cepat saji lokal; dan mengembangkan scenario planning peningkatan kinerja karyawan berbasis IWE pada perusahaan makanan cepat saji lokal.
v
Tahap pertama yang dilakukan adalah mendistribusikan kuesioner secara online, 132 kuesioner valid dikumpulkan dari semua level karyawan dari 5 perusahaan makanan cepat saji lokal di Indonesia dalam waktu Januari sampai dengan Desember 2023. Hal ini dilakukan untuk benar-benar mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh tentang situasi karyawan perusahaan makanan cepat saji lokal di Indonesia pada saat ini. Kemudian pengambilan data dilakukan dengan mewawancarai 8 pakar dari perusahaan makanan cepat saji lokal, pakar SDM, pemimpin perusahaan makanan cepat saji lokal agar bisa memberikan masukan terhadap model strategi peningkatan kinerja karyawan. Data-data tersebut kemudian dilakukan perhitungan, pengolahan dan analisa secara bertahap dengan menggunakan metode analisa deskriptif, Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM), Analytical Hierarchy Process (AHP) kemudian dilanjutkan dengan metode Scenario Planning.
Penelitian ini pada akhirnya mampu menghasilkan beberapa kesimpulan yakni; (1) Etika Kerja Islami (Islamic Work Ethic), KSB (Knowledge Sharing Behavior), POJ (Perceived Organizational Justice) mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan ; (2) bahwa sasaran utama dalam peningkatan kinerja karyawan adalan peningkatan keuntungan perusahaan, faktor yang harus dijadikan prioritas adalah etika kerja Islami (Islamic Work Ethic), dimana yang menjadi aktor utamanya adalah direktur (Director), Peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai alternatif utama strategi yang harus diambil untuk memastikan kesuksesan sebuah peningkatan kinerja karyawan; (3) skenario perusahaan dengan meningkatkan etika kerja Islami, dan knowledge sharing behaviour, menjadi scenario yang diharapkan untuk terjadi, dimana perusahaan makanan cepat saji lokal harus memiliki dukungan direktur dan tim HRD yang tinggi untuk meningkatkan kinerja karyawan. Dari skenario-skenario tersebut dikembangkan strategi peningkatan kinerja diharapkan karyawan sebagai panduan bagi perusahaan untuk mengawal sebuah proses peningkatan kinerja karyawan, pada keempat skenario yang dimunculkan. | |