dc.description.abstract | Abiu (Pouteria caimito Radlk.) merupakan tanaman tropis yang memiliki penampilan menarik, rasa yang manis dan kandungan antioksidan yang tinggi. Abiu memiliki karakteristik sebagai buah klimakterik sehingga memiliki masa simpan yang pendek.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan tingkat kematangan panen dan suhu simpan terhadap perubahan parameter kualitas buah selama penyimpanan. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB, pada bulan November 2022 – Maret 2023. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan faktor tingkat kematangan berdasarkan warna kulit buah; setengah matang, tigaperempat matang dan matang penuh. Penyimpanan buah dilakukan pada dua suhu simpan; suhu rendah (14-16 °C) dan suhu kamar (26-28 ?). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan panen mempengaruhi kualitas buah abiu. Abiu yang dipanen matang penuh memiliki kualitas terbaik (warna kuning cerah, BDD dan PTT tinggi, ATT rendah) dan tidak berbeda nyata dengan buah tigaperempat matang, sedangkan buah matang penuh memiliki kualitas terendah.
Tingkat kematangan buah abiu menyebabkan perbedaan waktu puncak produksi CO2 buah, berturut-turut terjadi pada 6, 7, 9 hari setelah panen (HSP). Abiu matang penuh bisa disimpan di suhu kamar sampai 6 HSP, sedangkan buah setengah matang dan tigaperempat matang sampai 8 HSP. Penyimpanan suhu dingin mampu memperlambat terjadinya puncak produksi CO2 selama dua hari, memperlambat penurunan hue, ATT, dan klorofil, serta memperlambat peningkatan kecerahan, susut bobot, kejadian kerut, kelunakan, dan PTT buah. Suhu dingin memperpanjang masa simpan buah abiu hingga 10-12 HSP, dengan urutan kualitas terbaik pada buah matang penuh, tigaperempat matang kemudian setengah matang. | |