Show simple item record

dc.contributor.advisorAziz, Sandra Arifin
dc.contributor.advisorMelati, Maya
dc.contributor.authorIndriani, Yulia
dc.date.accessioned2024-08-08T07:47:46Z
dc.date.available2024-08-08T07:47:46Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156674
dc.description.abstractTanaman beluntas (Pluchea indica Less.) dapat digunakan sebagai pangan fungsional karena aktivitasnya sebagai antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, dan anti mikroba. Teknik budidaya P. Indica masih belum diketahui meskipun telah digunakan sebagai tanaman obat dan berpotensi untuk dikembangkan dalam bidang kosmetik dan farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk kandang ayam terbaik dan daun indikator kecukupan hara untuk memproduksi daun dan total flavonoid beluntas. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang 1, Bogor, Jawa Barat dari bulan Juli sampai Oktober 2023. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan satu faktor, yaitu dosis pupuk kandang ayam dengan empat taraf yaitu 0; 2,5; 5; dan 7,5 kg per tanaman yang diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan karakter vegetatif seperti tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang tersier, produksi bobot basah dan kering daun, kadar N, P dan K, kadar pigmen daun, dan kadar total flavonoid. Pemberian pupuk kandang dosis 2,5 kg mampu meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah daun sedangkan jumlah cabang tersier pada tanaman meningkat akibat diberi dosis 5 kg per tanaman. Pemberian dosis pupuk kandang ayam 5 kg per tanaman pada 8 dan 14 minggu setelah tanam (MST) mampu meningkatkan bobot basah secara signifikan masing-masing sebesar (229,42 dan 129,45%) dan bobot kering sebesar (390,01 dan 95,28%) dibandingkan dengan kontrol. Hasil total produksi bobot basah dan kering dua kali panen sebesar 434,19 dan 105,33 g per tanaman akibat pemberian dosis 2,5 kg per tanaman. Kadar klorofil a (1,51 mg g-1), total klorofil (2,39 mg g-1), dan karotenoid (0,44 mg g-1) lebih tinggi pada tanaman yang diberi dosis 5 kg per tanaman dibandingkan dosis lainnya. Kadar total flavonoid minggu ke-14 nyata lebih tinggi di posisi daun ke-3 dan 7 pada tanaman tanpa diberi pupuk kandang dengan nilai masing-masing sebesar (1.870,60 dan 1.496,58 mg QUE 100 g-1 bobot kering). Aktivitas antioksidan dan kadar total flavonoid minggu ke-6 serta total produksi flavonoid tidak berpengaruh akibat pemberian pupuk kandang ayam. Produksi maksimum bobot basah dan kering daun dapat diperoleh dengan pemberian dosis optimum pupuk kandang ayam. Dosis optimum pemberian pupuk kandang pada 8 dan 14 MST untuk produksi bobot basah masing-masing sebesar (6,29 dan 5,05 kg per tanaman) dan bobot kering (5,78 dan 5,76 kg per tanaman) sedangkan untuk produksi optimum total flavonoid (11,38 dan 3,37 kg per tanaman). Hasil analisis korelasi menunjukkan sampel daun yang digunakan sebagai daun indikator kecukupan hara adalah daun ke-7 pada 8 MST.
dc.description.sponsorshipSkema Penelitian Tesis Magister BIMA Tahun 2023 oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleProduksi Daun dan Total Flavonoid Beluntas (Pluchea indica Less.) dengan Pemberian Pupuk Kandang Ayamid
dc.title.alternative
dc.typeTesis
dc.subject.keywordAntioksidanid
dc.subject.keywordKlorofilid
dc.subject.keywordbudidaya organikid
dc.subject.keywordindigenousid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record