Show simple item record

dc.contributor.authorRachmansyah, Rully
dc.date.accessioned2010-05-07T11:36:30Z
dc.date.available2010-05-07T11:36:30Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15651
dc.description.abstractKerugian akibat kerusakan kayu oleh faktol' biologis yang dapat leljadi pada pohon bel'dil'i maupun pad a produk hasil olahan kayu, dalam pcnggunuan maupun dalam pcnyimpanan sangat besar (Tambunan & Nandika, 1989). Kcrusakan ini sebenamya dapat dihambat dengan perlakuan fisik maupun kimia. Selama ini pengawetan kayu kcbanyakan dilakukan dcngan proses basah yang tidak bersahabat dengan lingkungan dan dapat mcnyebabkan pcnyakit-pcnyakit menetap pada manusia (Hunt dan GmTat, 1967). Mengingat proses pcngmvclan kayu dcngan proses basah relatif berbahaya, maim diperlukan suatu tcknik pengawetan alternatif yang akrab lingkungan. Karakteristik serangan faktor biologis kuyu dapat dipakai sebagai dasar pemikiran pcncarian proses pengawetan altcrnatifterscbut. Plasma secara teoritis mcmiliki sifat-sifat yang diperlukan olel1 teknik pengawetan akrab lingkungan, yaitu dapat dipakai untuk modifikasi permukaan kayu sehingga bcrsifat reiatif hidtofobik (Denes el al., 1999). Selain itu menUl'llt Association oj Swiace Treatllleni Products [ncOlporation CASTPI, 2001), plasma dapat diterapkan mclalui proses kcring dan rclatif aman karen a menggunakun bahan kimia yang relatif tidak berbahaya. Oalam pcnclitian ini plasma CF4 dicoba untuk 111cningkatkan daya tahan sembi Ian bclas jcnis kayu tropis dari serangan perusak biologis (rayap Cl}'plolermes cynocephalus Light.). Kcscmbilan belas jenis kayu tcrsebut tcrdiri atas kayu Afrika, Akasia, Duabanga, Gmelina, lati, Kml1per, Karct, Kempas, Keruing, Khaya, Mahoni, Mcranti merah, Nangka, Pasang, Pulai, Puspa, Renghas, Sengon dan Ulin. Pada kayu kontral dan kayu-plasma yang diumpankan selama 12 minggu, tCljadi kcragaman nilai mortalitas rayap C. cynocephalus. ivlortalitas rayap C. cynocephalus scbesar 100% tel'jadi pad a kayu-plasma Pasang, Pulai, Kamper, dan kayu kontrol JatL Perlakllan dengan plasma temyata berpengaruh nyata terhadap mortalitas rayap C. cynocephalus pada tingkat a = 0,01. Demikian pub pada pcnggunaan dua puluh jenis kayu yang bcrbeda, memberi pengaruh yang berbeda terhadap mortalitas rayap C. cynocephalus. Intcraksi antar .ienis kaYli dcngan pcriakuan juga berpengaruh nyetla terhadap mortalitas rayap C. cynocephalus pad a a ~ 0,05. Kayu-plasma Ulin hanya mampu membunuh sedikit lcbih banyak rayap C. cynocephalus dibandingkan dengan kayu kontrol, bahkan kayu-plasma pada Jati daya racun terhadap rayap C. cynocephalus Icbih rcndah dibanding kontro!. Hal ini mungkin tcrjadi karena plasma yang mclapisi pennukaan kayu kunmg bcrsifat ractln dibandingkan dcngan zat ckstraktif alami yang tcrdapat pada masing-masing kayu lati dan Ulin. Seem'a tlmum kayu-plasma kclas awet II mcmiliki mortalitas rayap C. cynocephalus lebill tinggi dibanding kontrol, kccuali pada Nangka. Hal ini diduga karen a kayu Nangka Illemiliki zat ekstraktif berwarna kuning bernama morine yang mampu ll1enahan scrangan rayap, (Pcndidikan Industri Kayu Atas (PIKA), 1979), dan lebih dapat meningkatkan kealYetan kayu dibandingkan deng"n plasma. Mortalitas rayap C. cynocephalus pada kayu-plasma dad kayu bcrkeawctan alami kclas III lebih tinggi dari mortalitas pada kontro!. Nilai terkeci1 terciapat pada Akasia (56%) dan tcrtinggi pacia Plliai (100%). Seperti halnya dcngan kayu-kayu kclas awet lII, martalitas rayap C. cynocephalus kayuplasma dari kayu-kayu kelas awet IV lebih tinggi dari mortalitas kayu kontro1. TCljadinya ikatan silang antar molekul kayu dengan molckul plasma yang membentuk suatu ikatan dcngan kcstabilan yallg tinggi dan sulitnya struktur inl diuraikan olch rayap C. cYllocephalus, kemllllgkillall menycbabkan mortalitas pada kayu plasma mcnjadi tinggi. Modifikasi permukaan kayu-plasma ini dapa! tCljacii karcna penetrasi atom-atom florin yang mcnyusun sebagian besar plasma CF4 , selain terdapat pula sebagian kecil radikal CF, CF, (Shohcl, 1992; Hopkins dan Badyal, 1999). Penelili yang sama mengemukakan, kclebihan atolll-atom florin yang masuk kcdalam permukaan material organik mclalui substitusi atom H dan ikatan tak jenuh unluk membentuk endapan CF2 dan CP3• Endapan-endapan inilah kemungkinan mcngubah struktur material organik sehingga tidak scsuai dengan sistim yang diperlukan oleh pencernaan rayap. Mortalitas rayap C. cynocephalus pada kayu-plasma semakin meningkat berturut-turut dari Duabanga, Afrika, Gmelina dan Karet sejalan dengan semakin sempitnya diameter pori (400-150 flm). Semakin sempit diameter pori, maka noktah yang terdapat pada pori di bidang terlebar kayu (dalam hal ini bidang radial dan tangensial) scmakin scdikit. Karena perlakuan plasma merupakan pelapisan film CF4 pada permukaan (di bidang tcrlcbar kayu), maka 110ktah yang berfungsi sebagai .ialan kcluar masuknya uap air terscbut tcrtutup olch plasma. Dcngan tidak adanya pcnambai1an uap air dari luar kayu, maka kcbutuhan air olch rayap pada kayu Illcnjadi tcrbatas sehingga menycbabkan kcmatian rayap. Pcngaruh plasma tcrhadap kchilangan berat setiap jcnis kayu dalam tiap kclas awet sctelah 12 minggu pengumpanan tidak bcrbcdajauh. Kayu-plasma masih tetap bcrsifat non repellent bagi rayap C. cynocephalus. Silal non repellent yang tetap dimiliki kayu-plasma mungkin disebabkan oleh endapan lapisan plasma yang sangat tipis dipermuknan kayu, yailu kurang dari 10 fun (Denes, 1999) sehingga lidak mampu menahan laju scrangan rayap C cynocephalus. Kemungkinan lain adalah bahwa perilaku makan rayap berbeda di laboratoriulTI dan pada habitat aslinya. Menurut Supriana (1983) dalam Diba (1999), dalam laboratorium rayap dihadapkan kcpada satu pilihan atau kcadaan tunggai (tcrpaksa). Dalam kcadaan tcrpaksa terse but, rayap mcmakan bah an yang diberikan. Seem"a umum kayu-plasma kelas awct I, II, III, IV dan V, memiliki dcrajat protcksi yang Icbill tinggi dibandingkan dcngan kontroL Hal ini bcrhubullgan dengan kchilangan beratnya, yaitu semakin rendah kchilangan berat, maim kerusakan yang timbul scmakin scdikit dan derajat proteksi scmakin tinggi. Uji Kruskal-Wallis menujukkan bahwa perbcdmm pcrlakuan mcmberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tingkat kerusakan kayu pada taraf a = 0,05. Demikian juga hubungan antarajcnis kayu yang berbcda dengan tingkat kcrusakan kayu melnlui uji yang sam a menunjukkan hasil yang berbcda nyata. Hal ini mCllujukkan bahwa pcrlakunn plasma yang diujikan mcnghasilkan dera.iat proteksi yang berbeda pad a jenis kayu yang berbeda pulaid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKetahanan 19 Jenis Kayu Tropis yang Diberi Perlakuan Plasma CF4 Terhadap Rayap Kayu Kering (Cryptotermes cynocephalus Light)id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record