Perbandingan Metode Penetapan Ibuprofen Dalam Cairan Infus dengan HPLC Menggunakan Detektor UV dan DAD

Abstract

Ibuprofen pada umumnya dianalisa dengan HPLC menggunakan detektor diode array namun ketersediaan detektor perusahaan ialah detektor UV sehingga pada penelitian ini bertujuan mengembangkan metode baru dengan detektor UV yang diharapkan dapat diaplikasikan berdasarkan hasil analisis dan kriteria keberterimaan. Hasil pada kedua metode baru dibandingkan dengan hasil metode menggunakan detektor diode array sebagai acuan. Metode pertama pada ? 254 nm dan metode kedua ? 210 nm dengan kondisi instrumen yang berbeda. Hasil penelitian menghasilkan rata-rata konsentrasi metode acuan; metode pertama; metode kedua sebesar 4,03 ; 4,14 ; 4,06 mg/mL. Perbedaan rata-rata dianalisa lebih lanjut dengan analisis statistik uji korelasi yang menghasilkan perbedaan secara nyata lalu dilihat faktor dengan estimasi ketidakpastian yang mendapatkan nilai X±U sebesar 4,00±0,31 mg/mL. Pengaruh kolom dilihat berdasarkan nilai N, R, Tf dan tinggi puncak. Simpulan penelitian ini metode kedua merupakan metode efektif ditinjau dari hasil konsentrasi dan kromatogram serta uji Pos Hoc.

Ibuprofen is generally analyzed by HPLC using a diode array detector but the availability of the company's detector is a UV detector so this study aims to develop a new method with a UV detector which is expected to be applied based on the analysis results and acceptance criteria. The results of the two new methods were compared with the results of the method using a diode array detector as a reference. The first method at ? 254 nm and the second method at ? 210 nm with different instrument conditions. The results showed that the average concentrations of the reference method; first method; second method were 4.03; 4.14; 4.06 mg/mL. The average difference was further analyzed by statistical analysis of the correlation test which resulted in a significant difference and then looked at the factors with uncertainty estimation which obtained an X±U value of 4.00±0.31 mg/mL. The influence of the column is seen based on the value of N, R, Tf and plate height. The conclusion of the study is that the second method is an effective method in terms of concentration and chromatogram results and Post Hoc test.