Show simple item record

dc.contributor.authorKurniawan, Rahmat
dc.date.accessioned2010-05-07T11:33:07Z
dc.date.available2010-05-07T11:33:07Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15642
dc.description.abstractTanah podsolik. terutallla tanah-tanah Podsolik Merall Kllning (PMK) yang tersebar di berbagai daerah Indonesia, mcnurut Hardjowigeno (1993) tcmyata masih beragam sifatnya dan kalau dipadankan dcngan system Klasifikasi Taksonomi Tanah (USDA) tcrnyata sepadan antara lain dengan Inceptisoi, Oxisol dan Ultisol. Tanah Podsolik Yang u111umnya bisa dipadankan dengan tanah Ultisol (Podsolik) merupakan salah satu jenis tanah mineral yang banyak digunakan sebagai media tumbuh bibit. Hal ini tCljadi karena jenis tanah tersebut tersebar cukup luas di Indonesia. Kelemahan tanah Ultisol sebagai media tumbuh adalah karena tanah ini umumnya bereaksi sangat masam (Supraptohardjo, 1974). Oleh karena itu untuk menaikkan pertumbuhan bibit tanaman diperlukan media tumbuh yang baik bagi tanaman. Unhlk menciptakan media tumbuh yang baik tersebut diperlukan pupuk yang mengandung zat bereaksi basa seperti Kalium (K). Salail satu jenis pupuk yang mengandung unsur Kalium adalah pupuk KCI. Untuk mCl11perbaiki kesuburan tanah akibat keasaman tanah dan adanya kelarutan unsur AI, Fe dan Mn pacta ul11umnya dilakukan pengapuran. Dengan kegiatan pengapuran diharapkan kisaran pH akan mendekati nilai optimum yang cocok untuk ketersediaan unsur ham dan pertumbuhan tanaman pada umumnya. PCllclitian ini bcrtujuan untuk lllcngctahui pcngaruh pcmupukan Kalium dan pcngapuran pacla pertumbuhan scmai akasia (Acacia mangiul1I) paela tallah Podsolik Merah Kuning Jasinga. Metode penelitian yang digullakall adalail Rancangan Faktorial (3x4) dengan 8 kali pengulangan. Pemberian kaput' kalsit (CaCOJ) dapat mcningkatkan pertumbuhan semai sampai dosis A3 (4.5 g!'am/polybag) dengan peningkatan pertumbuhan tinggi sebesa!' 75.37% dan pertllmbuhan diameter sebesal' 67.45% dibanding kontrol. Kemudian cenderung menllrun pada dosis 1.5 dan 3 gram/polybag dengal1 persentase pertumbuhan tinggi sebesa!' 26.08% dan 40.59% dan penu!'unan diameter sebesa!' 30.31 % dan 26.74% disbanding dosis 4.5 gram kapur. Hal ini disebabkan karena pada saat pemberian kapul" dengan dosis 4,5 gram, tanaman dapat leillasa tumbuh dibandingkan pemberian kaput' O. 1.5 dan dan 3 gram. Pemberian pupuk KCI dapat meningkatkan pertumbuhan semai sampai dosis B2 (0.4 gramJpolybag) dengan peningkatan pertumbuhan tinggi sebesar 63.53% dan pertumbuhan diameter sebesar 14.97% Fungsi kalium yaitu memberikan pengaruh tcrhadap pcmbentllkan protein dan karbohidrat dan mengeraskan bagian kayu dari tanaman sehingga pertllmbuhan diameter batang meningkat (Sarief, 1985). Interaksi pemberian pupuk dan kapur kalsit terbaik terdapat pada perlakuan pcrnberian kapur 4.5 gram dan pemberian pupuk KCI 0.4 gram (A3B2) yaitu memberikan pertambahan tinggi sebesarid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengaruh Pemberian Kapur (Cac03) dan Pemupukan dengan Unsur KCI pada Tanah Podsolik Merah Kuning Terhadap Pertumbuhan Semai Akasia (Acacia Mangiunl Wild)id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record