Analisis Morfofisiologi dan Daya Akumulasi Emas pada Tanaman Brassica juncea (L.) Czern dan Amaranthus spinosus L. yang Diinokulasi Cendawan Dark Septate Endophytes pada Media Tailing Tambang Emas
Abstract
Tumbuhan memiliki potensi untuk menyerap logam, termasuk logam mulia, sehingga beberapa jenis tumbuhan bisa digunakan sebagai agen fitomining. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki potensi fitomining emas dan respon morfo-fisiologi Brassica juncea dan Amaranthus spinosus yang diinokulasi cendawan Dark Septate Endophyte (DSE) dan ditumbuhkan pada media tailing tambang emas. Kedua tanaman diinokulasi dua isolat cendawan DSE ( Exophiala pisciphila dan Cladophialophora) dengan kode masing-masing D1 dan D2, sedangkan tanaman kontrol (D0) tidak diinokulasi DSE. Tanaman ditanam pada empat perlakuan media, yaitu: Tanah (T0), Tailing (T1), Tailing+amonium thiosianat 0,62 gr/kg (T2), dan Tailing +amonium thiosianat 1,24 gr/kg (T3). Hasil penelitian menunjukan bahwa cendawan DSE dapat mengkolonisasi akar dari kedua tanaman pada setiap perlakuan media. Inokulasi cendawan DSE dapat meningkatkan bobot kering akar, tajuk, tinggi tanaman, kadar klorofil, karoten, KAR, dan menurunkan kadar malodialdehyde, serta membantu meningkatkan serapan emas. Perlakuan thiosianat membantu meningkatkan serapan emas, meskipun pada konsentrasi tinggi tanaman mati dalam 5 hari. A.spinosus dan B. juncea berpotensi sebagai agen fitomining meskipun dengan kecenderungan yang berbeda, yaitu A.spinosus cenderung lebih banyak mengekstraksi emas ke tajuk sedangkan B. juncea di dalam akar. Nilai potensi fitomining tertinggi didapatkan pada tanaman A.spinosus yang diinokulasi isolat DSE Exophiala pisciphila (D1) dengan perlakuan tailing dan amonium thiosianat 0.62 gr/Kg.