Pengaruh Kelerengan Terhadap Kerusakan Kayu dan Prestasi Kerja Penebangan Jati (Studi Kasus di RPH Cijangkar BKPH Cipeundeuy KPH Purwakarta PT Perhutanl Unit III Jawa Barat)
Abstract
Hut3n jati mcrupakan salah satl! sumberdaya alam hayati yang besar manfaatnya dalam mendukllng kehidupan manusia. Pemanfaatan hulan jati ini harus dilakllkan tanpa meninggalkan azas kelestarian. Salah satll cara pemanfaatan hutan jati sebagai sumberdaya alam adalah dengan cara penebangan sebagai langkah awal daIi kegialan pemanfaatan sumber daya tersebut. Beragamnya keierengan di beberapa areal hutan Perhutani Jawa Barat diduga dapat mempengaruhi hLJalitas kayu yang diproduksi dan mungkin juga dapat mempengaruhi kuantitas produksi kayu jati. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kelerengan terhadap prestasi kerja penebangan kayu jati dan terhadap kerusakan kayu yang timbul akibat penebangan serta tinggi tunggak yang ditinggalkan. Obyek yang diamati dalam penelitian ini adalah penebangan pada tiap-liap kelerengan berdasarkan SK l'vlenhut. No. 387/KptsiUm1ll/80. Parameter yang diukur meliputi prestasi keIja pcncbangan dan tingkat kerusakan kayu akibat penebangan dalam kelas lereng tersebut. Pelaksanaan penebangan dilakllkan menggllnakan gergaji rantai. lumlah sampeJ percobaan pada masing-masing kelas lereng, yailu kelas lereng A (0-8 %, datar), B (8-15 %, sedang), C (15-25 %, agak curam), D (25. 40 %, curam) dan kelas lereng E (>40 %, sangat ctlram) diambil sebanyak 10 pohon. Dari kegiatan penebangan yang dilakllkan pada lima kelerengan yang berbeda, didapat hasil berupa waktu kerja penebangan. Kegiatan penebangan pada petak 48b dilakllkan oleh regll kerja tebang yang terdiri dari penebang dan asisten penebang. Kegiatan ini meliputi pekerjaan membersihkan semak, membuat takik reball, membuat takik balas/penebangan, menunggu po han rebah, dan membagi batang Waktt! kerja elcktiC adalah waklll yang digunakan lIntuk suatu kegiatan dan sudah merupakan bagian tcrlentu dari pekcrjaan yang bersangkutan, sedangkan waktu kcrja tidak efe~tif adalah waktu kcrja yang diperlukan untuk suatu proses kerja yang tidak efektif dalam suatu proses produksi. Waktu kerja efektif dalam penelitian ini adalah meliputi kegialan membersihkan semak, membuat lakik rebah, penebangan, menunggu POhOI) rebah, bejaJan antar pohon dan membagi batang. Sedangkan untuk waktu kCfja tidak efcktif meliputi kegialan mengasah rantai gergctii, mengisi hahan bakar dan istirahat. Alat yang digunakan adalah slOpwalch. Pengukuran waktu kerja dilakukan dengan metode Nul/slop dengan menggunakan dua buah stopwatch.
Collections
- UT - Forest Products [2184]