Pemanfaatan Teknologi Infrared Thermography(IRT) untuk Deteksi Estrus pada Sapi Perah

Abstract

Peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen saat estrus dapat menjadi salah satu parameter dalam deteksi estrus pada sapi perah. Infrared thermography (IRT) adalah teknik non-invasif yang dapat mengukur suhu permukaan tubuh secara akurat dan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas IRT dalam mendeteksi estrus pada sapi perah dara dan multipara, serta membandingkan respon fisiologis keduanya. Penelitian ini menggunakan dua puluh sapi perah betina Peranakan Friesian Holstein yang dibagi dalam 4 kelompok, yaitu sapi dara non-estrus, sapi dara estrus, sapi multipara non-estrus, dan sapi multipara estrus. Parameter yang diamati yaitu suhu permukaan (mata, muzzle, telinga, vulva), suhu rektal, dan profil fisiologis (frekuensi denyut jantung dan laju pernapasan). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan suhu permukaan vulva dan suhu rektal yang nyata (p<0,05) pada sapi perah estrus dara dan multipara. Disimpulkan IRT efektif sebagai teknik non- invasif untuk mendeteksi estrus pada sapi perah.

An increase in body temperature caused by an increase in the cencenytation of estrogen during estrus can be one of the parameters in detecting estrous in dairy cattle. Infrared thermography (IRT) is a non-invasive technique that can measure body surface temperature accurately and quickly. This study aims to determine the effectiveness of IRT in detecting estrous in heifers and multiparous cows, as well as comparing the physiological responses among them. This research used twenty female Holstein Friesian crossbred dairy cattle which were divided into 4 groups, namely non-estrous heifers, estrous heifers, non-estrous multiparous cows, and estrous multiparous cows. The parameters observed were surface temperature (eyes, muzzle, ears, vulva), rectal temperature, and physiological profile (heart rate and respiratory rate). The results showed a significant increase in vulva surface temperature and rectal temperature (p<0.05) in heifers and multiparous estrous dairy cattle. It was concluded that IRT was effective as a non-invasive technique for detecting estrus in dairy cattle.