Pendampingan Proses Pengembangan Basis Pengetahuan dalam Inovasi Pupuk Bokashi (Kasus: Kelompok Tani Ngudi Bagio I Desa Ngujung, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk)
Abstract
Pencemaran lingkungan merupakan keadaan dimana terjadi penurunan
pada mutu atau kualitas lingkungan karena adanya zat yang dapat membahayakan
makhluk hidup. Pencemaran lingkungan disebabkan salah satunya usaha
peternakan karena adanya peningkatan jumlah ternak untuk mencukupi kebutuhan
protein hewani. Hal tersebut menyebabkan jumlah limbah ternak meningkat
sehingga menjadi sumber polutan bagi udara, air, dan tanah. Tujuan penelitian ini
untuk menguraikan karakteristik petani Kelompok Tani Ngudi Bagio I Desa
Ngujung, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, untuk menguraikan tingkat
pengetahuan petani terhadap inovasi pembuatan pupuk organik bokashi sesudah
pendampingan, untuk menguraikan proses pembuatan pupuk organik bokashi
untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah ternak.
Data dikumpulkan melalui observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi
yang dilakukan terhadap 30 responden anggota Kelompok Tani Ngudi Bagio I
yang aktif dalam kegiatan penyuluhan minimal sebulan sekali. Data yang
diperoleh diolah dan disajikan dalam format yang mudah dibaca dan
diinterpretasikan menggunakan metode analisis deskriptif, statistik deskriptif, dan
analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik
petani Kelompok Tani Ngudi Bagio I menunjukkan bahwa mayoritas petani
berada dalam umur 35-54 tahun. Rentang umur tersebut termasuk umur produktif
untuk bekerja dengan pengalaman sebagai petani selama lebih dari 10 tahun.
Mayoritas pendidikan formal petani Kelompok Tani Ngudi Bagio I merupakan
lulusan Sekolah Dasar (SD). Status lahan petani terdiri dari sewa dan milik sendiri
untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Tingkat pengetahuan petani tentang
inovasi pembuatan pupuk organik bokashi yang berasal dari limbah ternak
sebagian besar berada pada kategori setuju terhadap indikator pengetahuan pada
hasil kuesioner. Karakteristik individu berupa status lahan memiliki pengaruh
nyata terhadap pengetahuan petani. Karakteristik individu berupa umur,
pendidikan formal, dan pengalaman berusahatani tidak memberikan pengaruh
nyata terhadap pengetahuan petani. Petani Kelompok Tani Ngudi Bagio I
mendapatkan pengetahuan untuk memanfaatkan limbah ternak menjadi pupuk
yang lebih bermanfaat. Kotoran ternak dimanfaatkan menjadi pupuk organik
bokashi dikarenakan Desa Ngujung memiliki populasi ternak yang cukup banyak.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Desa Ngujung berpotensi dalam pembuatan
pupuk organik bokashi. Environmental sustainability is a condition where there is a decline in the
quality or quality of the environment due to the presence of a substance that can
harm living things. Environmental welfare is caused by one of the livestock
businesses because of the increase in the number of livestock to meet the need for
animal protein. This causes the amount of livestock waste to increase so that it
becomes a source of pollution for the air, air, and soil. The purpose of this study
was to describe the characteristics of farmers in the Ngudi Bagio I Farmer
Group, Ngujung Village, Gondang District, Nganjuk Regency, to describe the
level of farmer knowledge of the innovation of making organic bokashi fertilizer
after mentoring, to describe the process of making organic bokashi fertilizer to
overcome environmental pollution caused by waste. livestock. Data were collected
through observation, questionnaires, interviews, and documentation conducted on
30 respondents, members of the Ngudi Bagio I Farmer Group who were active in
extension activities at least once a month. The data obtained were processed and
presented in a format that was easy to read and interpret using descriptive
analysis methods, descriptive statistics, and multiple linear regression analysis.
The results showed that the characteristics of farmers in the Ngudi Bagio I
Farmer Group showed that the majority of farmers were aged 35-54 years. The
age range includes productive age to work with experience as a farmer for more
than 10 years. The majority of formal education of farmers in the Ngudi Bagio I
Farmer Group are elementary school graduates. The status of farmers' land
consists of rent and self-owned to meet their economic needs. The level of farmer
knowledge about the innovation of making organic bokashi fertilizer from
livestock waste is mostly in the category of agreeing to the knowledge indicator in
the questionnaire results. Individual characteristics in the form of land status
have a significant influence on farmer knowledge. Individual characteristics in
the form of age, formal education, and farming experience do not have a
significant influence on farmer knowledge. Farmers in the Ngudi Bagio I Farmer
Group gain knowledge to utilize livestock waste into more useful fertilizer.
Livestock manure is used as organic bokashi fertilizer because Ngujung Village
has a fairly large livestock population. This shows that Ngujung Village has the
potential to make organic bokashi fertilizer.