dc.description.abstract | Biopestisida masih menghadapi sejumlah tantangan dalam
pengembangannya di Indonesia, terutama rendahnya tingkat penggunaan dan
pangsa pasarnya yang masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
untuk memahami minat petani untuk menggunakan produk biopestisida komersial.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi minat petani padi dalam
menggunakan produk biopestisida komersial, menganalisis variabel-variabel yang
memengaruhi minat tersebut, menganalisis peran variabel keinovatifan petani
sebagai variabel intervening terhadap hubungan antara variabel-variabel tersebut
dan minat pada kelompok petani dengan tingkat keinovatifan rendah dan tinggi,
membangun model struktural minat petani padi, dan menyusun rekomendasi
strategi untuk meningkatkan minat petani padi terhadap penggunaan produk
biopestisida komersial.
Penelitian ini menggunakan model Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology 2 (UTAUT2) yang diperluas (extended UTAUT2) dengan
mengintegrasikan variabel-variabel yang relevan ke dalam model, yaitu variabel
kinerja yang diharapkan (performance expectancy), usaha yang diharapkan (effort
expectancy), pengaruh sosial (social influence), kondisi yang memfasilitasi
(facilitating condition), nilai harga (price value), kebutuhan yang dirasakan
(perceived need), sosialisasi informasi (information publicity), dan pemasaran
produk beras bebas residu. Selain itu juga, penelitian ini juga melibatkan variabel
keinovatifan petani yang berperan sebagai variabel intervening terhadap hubungan
antara variabel-variabel tersebut dan minat penggunaan biopestisida pada
kelompok petani dengan tingkat keinovatifan petani rendah dan tinggi.
Model extended UTAUT2 ini, yang diaplikasikan dalam konteks produk
biopestisida komersial dan petani padi yang bukan pengguna biopestisida, terbukti
efektif meningkatkan daya prediksi model sebesar 86% atau lebih tinggi dari model
UTAUT2 original (74%). Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui survei
terhadap 400 petani padi di Kabupaten Bogor dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Analisis data dilakukan menggunakan Structural Equation
Modeling (SEM) dengan bantuan software Lineal Structural Relationship
(LISREL) versi 8.72. Untuk menguji variabel keinovatifan petani sebagai variabel
intervening digunakan multi-group analysis.
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kebutuhan yang dirasakan
memiliki pengaruh positif dan signifikan paling kuat terhadap minat. Selain itu,
variabel lain seperti usaha yang diharapkan, nilai harga, dan pemasaran produk
beras bebas residu juga memiliki pengaruh positif dan signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa minat petani menggunakan biopestisida dipengaruhi oleh
kemampuan produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan petani dalam
mengendalikan hama dan penyakit secara ramah lingkungan serta kemampuannya
menghasilkan beras bebas residu. Di samping itu, faktor kemudahan penggunaan
(user friendly), harga biopestisida yang terjangkau, dan kemudahan pemasaran
v
produk beras bebas residu yang dihargai lebih tinggi juga memengaruhi minat
petani.
Variabel keinovatifan petani terbukti berpengaruh terhadap hubungan antara
variabel kinerja yang diharapkan, pengaruh sosial, nilai harga, kebutuhan yang
dirasakan, sosialisasi informasi, dan pemasaran produk beras bebas residu dengan
variabel minat pada kelompok tani dengan tingkat keinovatifan rendah dan tinggi.
Dengan demikian, terdapat perbedaan besarnya pengaruh dari variabel-variabel
tersebut terhadap minat pada dua kelompok petani. Hal ini menunjukkan bahwa
diperlukan strategi yang berbeda untuk meningkatkan minat kedua kelompok
petani terhadap penggunaan biopestisida.
Strategi yang disarankan bagi pemasar untuk kelompok petani dengan
tingkat keinovatifan rendah yaitu, pertama, membangkitkan kebutuhan akan
biopestisida dengan menyediakan informasi visual yang efektif untuk
menumbuhkan kesadaran petani mengenai kinerja dan kemudahan penggunaannya.
Kedua, menggunakan pendekatan peer-to-peer sangat disarankan karena petani
lebih cenderung mempercayai informasi dan pengalaman dari sesama petani.
Ketiga, menetapkan strategi harga yang terjangkau sangat penting agar produk ini
dapat dipertimbangkan oleh petani, yang umumnya mengalami keterbatasan
sumber daya finansial, sehingga produk tersebut dapat diakses oleh kelompok
petani tersebut. Untuk petani dengan tingkat keinovatifan tinggi, strategi yang
disarankan bagi pemasar meliputi, pertama, menyiapkan pusat informasi yang
terpercaya dan mudah diakses, sehingga dapat membangkitkan kebutuhan petani
terhadap biopestisida. Kedua, mendorong petani untuk mengujicoba biopestisida di
lahan mereka sendiri dapat membantu mereka memperoleh pengalaman langsung
tentang kinerja biopestisida dan kemudahan penggunaannya. Ketiga, memastikan
kemudahan dalam membeli produk, baik di kios maupun secara online, untuk
mempermudah akses bagi petani.
Strategi yang disarankan bagi pemerintah yaitu melakukan edukasi yang
berkelanjutan terhadap penggunaan biopestisida, mendorong penyediaan
biopestisida dengan harga terjangkau, mendorong kemitraan antara petani dan
pihak off-taker, serta mengedukasi masyarakat untuk mengonsumsi produk
pertanian ramah lingkungan. Langkah-langkah ini akan membantu membangun
kesadaran petani, memastikan pasar, dan meningkatkan pendapatan petani melalui
keberhasilan pemasaran produk beras bebas residu.
Model yang digunakan dalam penelitian ini memberikan kontribusi
terhadap teori dan keilmuan dengan mengembangkan dan memvalidasi model
extended UTAUT2. Dengan memperluas UTAUT2, penelitian ini menambahkan
variabel-variabel yang relevan, khususnya dalam konteks adopsi biopestisida oleh
petani padi. Penelitian ini juga menunjukkan bagaimana sifat keinovatifan petani
memengaruhi penerimaan teknologi. Dengan menggunakan kerangka extended
UTAUT2, penelitian ini tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang faktor yang
memengaruhi adopsi teknologi di kalangan petani, tetapi juga menunjukkan
fleksibilitas dan relevansi UTAUT2 dengan berbagai konteks, termasuk sektor
pertanian, dengan melakukan penyesuaian variabel sesuai dengan kebutuhan
konteks tersebut. | |