Show simple item record

dc.contributor.advisorSumarwan, Ujang
dc.contributor.advisorHartoyo
dc.contributor.advisorSuharjo, Budi
dc.contributor.authorIstriningsih
dc.date.accessioned2024-08-03T04:28:09Z
dc.date.available2024-08-03T04:28:09Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155509
dc.description.abstractBiopestisida masih menghadapi sejumlah tantangan dalam pengembangannya di Indonesia, terutama rendahnya tingkat penggunaan dan pangsa pasarnya yang masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memahami minat petani untuk menggunakan produk biopestisida komersial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi minat petani padi dalam menggunakan produk biopestisida komersial, menganalisis variabel-variabel yang memengaruhi minat tersebut, menganalisis peran variabel keinovatifan petani sebagai variabel intervening terhadap hubungan antara variabel-variabel tersebut dan minat pada kelompok petani dengan tingkat keinovatifan rendah dan tinggi, membangun model struktural minat petani padi, dan menyusun rekomendasi strategi untuk meningkatkan minat petani padi terhadap penggunaan produk biopestisida komersial. Penelitian ini menggunakan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) yang diperluas (extended UTAUT2) dengan mengintegrasikan variabel-variabel yang relevan ke dalam model, yaitu variabel kinerja yang diharapkan (performance expectancy), usaha yang diharapkan (effort expectancy), pengaruh sosial (social influence), kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition), nilai harga (price value), kebutuhan yang dirasakan (perceived need), sosialisasi informasi (information publicity), dan pemasaran produk beras bebas residu. Selain itu juga, penelitian ini juga melibatkan variabel keinovatifan petani yang berperan sebagai variabel intervening terhadap hubungan antara variabel-variabel tersebut dan minat penggunaan biopestisida pada kelompok petani dengan tingkat keinovatifan petani rendah dan tinggi. Model extended UTAUT2 ini, yang diaplikasikan dalam konteks produk biopestisida komersial dan petani padi yang bukan pengguna biopestisida, terbukti efektif meningkatkan daya prediksi model sebesar 86% atau lebih tinggi dari model UTAUT2 original (74%). Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui survei terhadap 400 petani padi di Kabupaten Bogor dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan software Lineal Structural Relationship (LISREL) versi 8.72. Untuk menguji variabel keinovatifan petani sebagai variabel intervening digunakan multi-group analysis. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kebutuhan yang dirasakan memiliki pengaruh positif dan signifikan paling kuat terhadap minat. Selain itu, variabel lain seperti usaha yang diharapkan, nilai harga, dan pemasaran produk beras bebas residu juga memiliki pengaruh positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa minat petani menggunakan biopestisida dipengaruhi oleh kemampuan produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan petani dalam mengendalikan hama dan penyakit secara ramah lingkungan serta kemampuannya menghasilkan beras bebas residu. Di samping itu, faktor kemudahan penggunaan (user friendly), harga biopestisida yang terjangkau, dan kemudahan pemasaran v produk beras bebas residu yang dihargai lebih tinggi juga memengaruhi minat petani. Variabel keinovatifan petani terbukti berpengaruh terhadap hubungan antara variabel kinerja yang diharapkan, pengaruh sosial, nilai harga, kebutuhan yang dirasakan, sosialisasi informasi, dan pemasaran produk beras bebas residu dengan variabel minat pada kelompok tani dengan tingkat keinovatifan rendah dan tinggi. Dengan demikian, terdapat perbedaan besarnya pengaruh dari variabel-variabel tersebut terhadap minat pada dua kelompok petani. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan strategi yang berbeda untuk meningkatkan minat kedua kelompok petani terhadap penggunaan biopestisida. Strategi yang disarankan bagi pemasar untuk kelompok petani dengan tingkat keinovatifan rendah yaitu, pertama, membangkitkan kebutuhan akan biopestisida dengan menyediakan informasi visual yang efektif untuk menumbuhkan kesadaran petani mengenai kinerja dan kemudahan penggunaannya. Kedua, menggunakan pendekatan peer-to-peer sangat disarankan karena petani lebih cenderung mempercayai informasi dan pengalaman dari sesama petani. Ketiga, menetapkan strategi harga yang terjangkau sangat penting agar produk ini dapat dipertimbangkan oleh petani, yang umumnya mengalami keterbatasan sumber daya finansial, sehingga produk tersebut dapat diakses oleh kelompok petani tersebut. Untuk petani dengan tingkat keinovatifan tinggi, strategi yang disarankan bagi pemasar meliputi, pertama, menyiapkan pusat informasi yang terpercaya dan mudah diakses, sehingga dapat membangkitkan kebutuhan petani terhadap biopestisida. Kedua, mendorong petani untuk mengujicoba biopestisida di lahan mereka sendiri dapat membantu mereka memperoleh pengalaman langsung tentang kinerja biopestisida dan kemudahan penggunaannya. Ketiga, memastikan kemudahan dalam membeli produk, baik di kios maupun secara online, untuk mempermudah akses bagi petani. Strategi yang disarankan bagi pemerintah yaitu melakukan edukasi yang berkelanjutan terhadap penggunaan biopestisida, mendorong penyediaan biopestisida dengan harga terjangkau, mendorong kemitraan antara petani dan pihak off-taker, serta mengedukasi masyarakat untuk mengonsumsi produk pertanian ramah lingkungan. Langkah-langkah ini akan membantu membangun kesadaran petani, memastikan pasar, dan meningkatkan pendapatan petani melalui keberhasilan pemasaran produk beras bebas residu. Model yang digunakan dalam penelitian ini memberikan kontribusi terhadap teori dan keilmuan dengan mengembangkan dan memvalidasi model extended UTAUT2. Dengan memperluas UTAUT2, penelitian ini menambahkan variabel-variabel yang relevan, khususnya dalam konteks adopsi biopestisida oleh petani padi. Penelitian ini juga menunjukkan bagaimana sifat keinovatifan petani memengaruhi penerimaan teknologi. Dengan menggunakan kerangka extended UTAUT2, penelitian ini tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang faktor yang memengaruhi adopsi teknologi di kalangan petani, tetapi juga menunjukkan fleksibilitas dan relevansi UTAUT2 dengan berbagai konteks, termasuk sektor pertanian, dengan melakukan penyesuaian variabel sesuai dengan kebutuhan konteks tersebut.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleModel Minat Petani Padi Dalam Menggunakan Produk Biopestisida Komersial (Kasus Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat)id
dc.title.alternative
dc.typeDisertasi
dc.subject.keywordKeinovatifan Petaniid
dc.subject.keywordMinatid
dc.subject.keywordPetani Padiid
dc.subject.keywordProduk Biopestisida Komersialid
dc.subject.keywordUTAUT2id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record