Perbanyakan Trichoderma spp. dengan Metode Pembiangan dan Eksplorasi di Perkebunan Kopi PT. Sulotco Jaya Abadi Tana Toraja

Abstract

Trichoderma spp. adalah agen hayati dengan sifat antagonistik terhadap patogen, terutama patogen tanah dan udara, seperti patogen Rhizoctonia solani yang menyerang bibit tanaman kopi. Rhizoctonia solani dapat menyebabkan penyakit rebah batang atau mati pucuk pada bibit tanaman kopi. Sifat antagonisme terjadi ketika Trichoderma spp. bertindak dengan cara yang berpotensi merugikan organisme lain, seperti tindakan persaingan, parasitisme, dan produksi racun. Proses perbanyakan agen hayati Trichoderma spp. dapat dilakukan melalui metode pembiangan dan eksplorasi. Metode pembiangan bertujuan untuk mendapatkan turunan pertama (F1) dari induk Trichoderma spp. melalui fermentasi bahan jadi dengan merk dagang tertentu. Adapun metode eksplorasi dilakukan dengan cara menjelajahi lapangan, untuk mengumpulkan mikroorganisme dari rizosfer atau bagian tanaman yang tidak menunjukkan gejala penyakit. Eksplorasi tersebut juga bertujuan untuk melakukan pemancingan fungi Trichoderma spp. yang didapatkan dari alam.

Trichoderma spp. are biological agents with antagonistic properties against pathogens, especially soil and airborne pathogens, such as the pathogen Rhizoctonia solani that attacks coffee plant seedlings. Rhizoctonia solani can cause stem lodging or shoot death in coffee plant seedlings. Antagonism occurs when Trichoderma spp. act in ways that are potentially harmful to other organisms, such as acts of competition, parasitism, and toxin production. The process of propagating biological agents of Trichoderma spp. can be done through reproduction and exploration methods. The reproduction method aims to obtain the first derivative (F1) of the mains Trichoderma spp. through fermentation of finished materials with certain trademarks. The exploration method is done by exploring the field, to collect microorganisms from the rhizosphere or plant parts that do not show symptoms of disease. This exploration also aims to obtain Trichoderma spp. fungi obtained from nature.

Trichoderma spp. adalah agen hayati dengan sifat antagonistik terhadap patogen, terutama patogen tanah dan udara, seperti patogen Rhizoctonia solani yang menyerang bibit tanaman kopi. Rhizoctonia solani dapat menyebabkan penyakit rebah batang atau mati pucuk pada bibit tanaman kopi. Sifat antagonisme terjadi ketika Trichoderma spp. bertindak dengan cara yang berpotensi merugikan organisme lain, seperti tindakan persaingan, parasitisme, dan produksi racun. Proses perbanyakan agen hayati Trichoderma spp. dapat dilakukan melalui metode pembiangan dan eksplorasi. Metode pembiangan bertujuan untuk mendapatkan turunan pertama (F1) dari induk Trichoderma spp. melalui fermentasi bahan jadi dengan merk dagang tertentu. Adapun metode eksplorasi dilakukan dengan cara menjelajahi lapangan, untuk mengumpulkan mikroorganisme dari rizosfer atau bagian tanaman yang tidak menunjukkan gejala penyakit. Eksplorasi tersebut juga bertujuan untuk melakukan pemancingan fungi Trichoderma spp. yang didapatkan dari alam.

Trichoderma spp. are biological agents with antagonistic properties against pathogens, especially soil and airborne pathogens, such as the pathogen Rhizoctonia solani that attacks coffee plant seedlings. Rhizoctonia solani can cause stem lodging or shoot death in coffee plant seedlings. Antagonism occurs when Trichoderma spp. act in ways that are potentially harmful to other organisms, such as acts of competition, parasitism, and toxin production. The process of propagating biological agents of Trichoderma spp. can be done through reproduction and exploration methods. The reproduction method aims to obtain the first derivative (F1) of the mains Trichoderma spp. through fermentation of finished materials with certain trademarks. The exploration method is done by exploring the field, to collect microorganisms from the rhizosphere or plant parts that do not show symptoms of disease. This exploration also aims to obtain Trichoderma spp. fungi obtained from nature.