Show simple item record

dc.contributor.advisorAtmowidi, Tri
dc.contributor.advisorKahono, Sih
dc.contributor.advisorPriawandiputra, Windra
dc.contributor.authorSusanti, Fera
dc.date.accessioned2024-07-26T07:15:44Z
dc.date.available2024-07-26T07:15:44Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/154881
dc.description.abstractPerkebunan buah jeruk pamelo adalah salah satu ekosistem buatan yang ada di Indonesia. Jeruk pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.) merupakan komoditas utama sektor pertanian di Pati, Jawa Tengah. Kabupaten Pati, Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu produsen pertanian jeruk pamelo yang paling melimpah. Jeruk pamelo memiliki karakteristik yang khas seperti buah yang berukuran besar dan waktu simpan yang lama. Serangga merupakan komponen dalam ekosistem perkebunan jeruk pamelo. Serangga berperan penting dalam ekosistem, seperti herbivora, hama, parasitoid, predator, dekomposer, dan polinator. Serangga parasitoid dan predator dapat mengatur populasi hama di alam. Penelitian ini bertujuan mengukur keanekaragaman serangga pada lahan perkebunan tanaman jeruk pamelo pada masa pembungaan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah dan manganalisis korelasi jumlah serangga pengunjung dengan parameter lingkungan yaitu suhu udara, kelembaban relatif, dan intensitas cahaya. Penelitian ini dilaksanakan di perkebunan agrowisata jeruk pamelo kabupaten Pati, Jawa Tengah dengan menggunakan tiga jenis perangkap yaitu Malaise trap, yellow pan trap, dan insect net. Waktu pengamatan dibagi menjadi dua sesi pagi (08.00-11.00) dan siang (13.00-16.00). Selama penelitian selain serangga, dilakukan pengukuran faktor lingkungan. Serangga yang berhasil dikoleksi selanjutnya dipreservasi dengan metode awetan basah dan awetan kering, untuk diidentifikasi dan diverifikasi dengan spesimen serangga yang terdapat di laboratorium Entomologi Badan Riset dan Inovasi (BRIN), Bogor. Analisis data dilakukan dengan melakukan perhitungan indeks keanekragaman Shanom-Wienner (H’), indeks kemerataan evennes (E), dan indeks dominansi (D) serta uji korelasi Spearman untuk faktor lingkungannya. Dalam penelitian ini ditemukan 4944 individu serangga yang termasuk dalam 84 spesies (morfospesies), 38 famili dan 6 ordo. Berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, keanekaragaman serangga pada tanaman jeruk pamelo tergolong tinggi (H'= 4,15) yang tersebar merata (E= 0,74), dan tidak ditemukan spesies yang dominan (D= 0,02). Jumlah serangga terbanyak diperoleh dari Malaise trap (2206 individu), diikuti oleh insect net (1866 individu) dan yellow pan trap (872 individu). Serangga pada perkebunan jeruk pamelo mengalami peningkatan aktivitas pada pukul 09.00 dan pukul 14.00-15.00. Sebanyak 41% dari serangga yang ditemukan berperan sebagai polinator, yang diikuti predator 30%, herbivora, 21%, parasitoid 5%, dekomposer 2%, dan penghisap darah 1%. Faktor lingkungan berupa intesitas cahaya memiliki korelasi yang positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah serangga yang terdapat di perkebunan jeruk pamelo (p= 0,0127).
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKomunitas Serangga Pada Lahan Perkebunan Jeruk Pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.) Di Kabupaten Pati, Jawa Tengahid
dc.title.alternativeInsect Community on Pummelo Plantation (Citrus maxima (Burm.) Merr.) in Pati Regency, Central Java
dc.typeTesis
dc.subject.keywordCitrus maxima, polinator, serangga.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record