dc.description.abstract | Permintaan kayu selalu meningkat, namun produksi kayu yang dihasilkan oleh perhutani tidak mampu memenuhi permintaan tersebut. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis produktivitas dan biaya pemanenan. Besar produktivitas diketahui melalui perhitungan volume kayu dan waktu kerja setiap tahapan pemanenan mulai dari penebangan sebanyak 31 siklus, penyaradan sebanyak 49 siklus, dan pengangkutan kayu sebanyak 11 siklus. Pada ketiga kegiatan tersebut dihitung biaya yang dikeluarkan oleh pekerja dan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh Perhutani. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas efektif dalam kegiatan pemanenan mulai dari penebangan, penyaradan, dan pengangkutan sebesar 26,32 m3/hari, 21,40 m3/hari, dan 19,8m3/hari. Pada kenyataannya produktivitas aktual ketiga tahapan pemanenan hanyasebesar 5,54 m3/hari. Pemanenan pada BKPH Parung Panjang menggunakansistem borongan, sehingga produktivitas yang rendah akan meningkatkan biaya total yang dikeluarkan pekerja. Biaya yang dikeluarkan penebang, penyarad, dan pengangkut sebesar Rp32.030,55/m3, Rp4.338,04/m3, dan Rp67.628,72/m3. Upahyang diterima masing-masing hanya sebesar Rp35.000/m3, Rp16.666,67/m3, danRp70.000/m3. Selisih antara upah yang didapatkan dengan biaya yang dikeluarkan pekerja hampir sama besar, sehingga kesejahteraan pekerja dipertanyakan. | |