dc.contributor.advisor | Setiawan, Sonni | |
dc.contributor.author | Aji, Wisnu Krisna | |
dc.date.accessioned | 2024-07-25T01:03:39Z | |
dc.date.available | 2024-07-25T01:03:39Z | |
dc.date.issued | 2024 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/154751 | |
dc.description.abstract | Aliran massa udara yang berasal dari Laut Cina Selatan (LCS) melewati equator
dan merambah ke Laut Jawa dan Pulau Jawa bagian Barat dapat menyebabkan
peningkatan curah hujan yang dilewatinya, aliran tersebut dapat disebut Cross
Equatorial Northerly Surge (CENS). Fenomena CENS bukan satu-satunya
penyebab peningkatan atau penurunan curah hujan di Pulau Jawa. Indian Ocean
Dipole (IOD) juga dapat menyebabkan perubahan curah hujan di Pulau Jawa.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola curah hujan selama kejadian
CENS, IOD, dan secara bersamaan. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu
data curah hujan lima stasiun pengamatan serta data angin permukaan, Suhu
Permukaan Laut (SPL), anomali SPL dan transport kelembaban. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa peningkatan pola curah hujan yang tinggi di empat stasiun
pengamatan selama CENS pada tahun 2004-05, kecuali di Stasiun Geofisika
Cemara Bandung. Sementara selama CENS dengan IOD negatif pada tahun 2004
05, peningkatan pola curah hujan terjadi di Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor,
Meteorologi Kemayoran, dan Meteorologi Kertajati. CENS dengan IOD positif
pada tahun 2019 menyebabkan rendahnya curah hujan di lima stasiun pengamatan
dibandingkan selama kejadian CENS dan CENS dengan IOD negatif. Meskipun
demikian, peran signifikan CENS dalam membawa massa udara lembab dapat
mengakibatkan hujan. | |
dc.description.abstract | The airflow originating from the South China Sea (LCS) crosses the equator and
extends to the Java Sea and Western Java Island, potentially causing increased
rainfall along its path. This flow is referred to as the Cross-Equatorial Northerly
Surge (CENS). However, the CENS phenomenon is not the sole factor influencing
rainfall variability on Java Island. The Indian Ocean Dipole (IOD) also contributes
to changes in rainfall patterns on Java. This study aims to analyze rainfall patterns
during occurrences of CENS, IOD, and their combined effects. The data used in
this research includes rainfall data from five observation stations, as well as surface
wind data, Sea Surface Temperature (SST), SST anomalies, and moisture transport.
The results show significant increases in rainfall patterns at four observation
stations during CENS in 2004-05, except at the Geophysics Station Cemara
Bandung. Meanwhile, during CENS with negative IOD in 2004-05, increased
rainfall patterns were observed at the Climatology Station Dramaga Bogor,
Meteorology Kemayoran, and Meteorology Kertajati. CENS with positive IOD in
2019 resulted in lower rainfall across the five observation stations compared to the
periods of CENS and CENS with negative IOD. Nevertheless, the significant role
of CENS in transporting moist air can lead to rainfall. | |
dc.description.sponsorship | | |
dc.language.iso | id | |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Identifikasi Cross-Equatorial Northerly Surge dan Fenomena Indian Ocean Dipole dalam Kejadian Hujan di Pulau Jawa Bagian Barat | id |
dc.title.alternative | Identification of Cross-Equatorial Northerly Surge and Indian Ocean Dipole Phenomenon in Rain Events in West Part of Java | |
dc.type | Skripsi | |
dc.subject.keyword | CENS | id |
dc.subject.keyword | IOD | id |
dc.subject.keyword | Moisture Transport | id |
dc.subject.keyword | Rainfall | id |
dc.subject.keyword | SST | id |