dc.contributor.advisor | Handoko | |
dc.contributor.advisor | Impron | |
dc.contributor.author | Supriatna, Apriyani | |
dc.date.accessioned | 2024-07-25T00:43:41Z | |
dc.date.available | 2024-07-25T00:43:41Z | |
dc.date.issued | 2024 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/154745 | |
dc.description.abstract | Kabupaten Bandung memiliki kondisi lingkungan dan iklim yang sesuai untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.). Produksi
Kabupaten Bandung pada tahun 2022 mencapai 6.404,3 ton dengan luas areal 247
hektar (BPS 2023). Penelitian ini menggunakan model simulasi tanaman untuk
mengkaji produktivitas, umur, dan penggunaan air tanaman buncis dengan variasi
kondisi iklim. Data yang digunakan adalah data cuaca harian, parameter fisik tanah,
dan parameter tanaman buncis sebagai masukan model. Pengembangan model
simulasi mencakup model pertumbuhan, model perkembangan, dan model neraca air.
Penelitian dilengkapi dengan analisis agroklimatologi di Kecamatan Pangalengan
dengan metode survei dan wawancara, terutama untuk mendapatkan data terkait pola
tanam, umur dan produktivitas buncis yang ditanam petani di lapang. Parameterisasi
dan kalibrasi model menggunakan data sekunder yang diambil dari Pustaka. Model
divalidasi terhadap data lapang hasil survei. Hasil simulasi menunjukkan bahwa
produktivitas tertinggi dari tanaman buncis mencapai 1,8 ton/ha dengan total
kebutuhan air sebesar 109,3 mm pada 52 hari setelah tanam (HST). Waktu yang
efisien untuk penanaman adalah bulan Maret dan November, dengan rasio 1,4
ton/ha/hari. Validasi model menunjukkan hasil yang baik dengan galat 4,6% dan R2
0,94. Pola tanam yang tepat menjadi faktor penting dalam mencapai produktivitas
optimal di Kabupaten Bandung.
Kata kunci: biomasa, kebutuhan air, model simulasi, phaseolus vulgaris,
produktivitas | |
dc.description.abstract | Bandung Regency possesses environmental conditions and a climate conducive to
the growth and development of common beans (Phaseolus vulgaris L.). In 2022, the
productivity in Bandung Regency reached 6,404.3 tons over an area of 247 hectares
(BPS 2023). This study employs a crop simulation model to evaluate the productivity,
growth duration, and water usage of common beans under varying climatic
conditions. The data utilized include daily weather data, soil physical parameters, and
common bean crop parameters as inputs for the model. The simulation model
development encompasses growth, development, and water balance models. The
research incorporates an agroclimatology analysis in Pangalengan District, utilizing
surveys and interviews to gather data on planting patterns, growth duration, and
productivity of common beans cultivated by local farmers. Model parameterization
and calibration were conducted using secondary data sourced from literature. The
model was validated against field survey data. Simulation results indicated that the
highest productivity of common beans was 1.8 tons/ha, with a total water requirement
of 109.3 mm at 52 days after planting (DAP). The optimal planting periods were
identified as March and November, yielding a productivity ratio of 1.4 tons/ha/day.
Model validation demonstrated robust performance with an error margin of 4.6% and
an R2 of 0.94. Appropriate cropping patterns are crucial for achieving optimal
productivity in Bandung Regency.
Keywords: biomass, crop simulation, phaseolus vulgaris, productivity, water
requirements | |
dc.description.sponsorship | | |
dc.language.iso | id | |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Model Simulasi Produktivitas dan Kebutuhan Air
Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) | id |
dc.title.alternative | Simulation Model of Productivity and Water Requirements of Common Beans (Phaseolus vulgaris L.) | |
dc.type | Skripsi | |
dc.subject.keyword | biomassa | id |
dc.subject.keyword | Model Simulasi Tanaman | id |
dc.subject.keyword | kebutuhan air | id |
dc.subject.keyword | phaseolus vulgaris | id |
dc.subject.keyword | produktivitas | id |