dc.description.abstract | Efek rumah kaca telah mendorong berkembangnya teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon, dengan menghasilkan material maju yang dinamakan aerogel. Sayangnya, aerogel yang diproduksi masih menggunakan logam berpori
yang pengadaannya mahal. Efektivitas pembuatan aerogel ditentukan oleh tahapan
delignifikasi yang umumnya dilakukan satu tahap. Penelitian ini bertujuan
mengkaji pengaruh proses delignifikasi dua tingkat terhadap struktur anatomi prekursor aerogel yang terbuat dari kayu balsa dan kayu pulai khususnya diameter pori, porositas, warna, kerapatan, komponen kimia dan weight loss. Delignifikasi
pertama dilakukan menggunakan campuran Na2SO3+NaOH selama 8, 9 dan 10 jam pada suhu 100 °C dan dilanjutkan menggunakan H2O2 selama 1 dan 3 jam pada suhu yang sama. Setelah didelignifikasi, sampel dibekukan dalam freezer (–20 °C) selama 24 jam, dikering-bekukan dalam freeze drier (?50 °C) selama 48 jam dan
dikering-ovenkan, serta diuji. Hasil penelitian menunjukkan proses delignifikasi tidak memengaruhi struktur anatomi kayu. Prekursor aerogel yang dihasilkan lebih cerah, lebih ringan dan lebih porous. Analisis komponen kimia mengindikasikan hemiselulosa dan lignin telah terdegradasi. Delignifikasi yang paling optimal adalah perlakuan 10N3H untuk kedua jenis kayu | |