Show simple item record

dc.contributor.authorNurdin
dc.date.accessioned2010-05-07T09:12:00Z
dc.date.available2010-05-07T09:12:00Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15436
dc.description.abstractLahan-Iahan galian bekas tambang emas akan terus meningkat setiap tahunnya. Berarti kerusakan tanah dan tetumbuhan yang ekstrim terus terjadi jika tidak segera direhabilitasi. Sementara usaha untuk merehabilitasi lahan gal ian tersebut masih sangat terbatas dan belum banyak penelitian tentang rehabilitasi yang mudah dan murah. Oleh karena itu, penelitian tentang penggunaan cendawan mikorhiza yang dikombinasikan dengan jenis tanaman cepat tumbuh, dirasa sangat penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kontribusi mikorhiza pada proses biogeokimia ditanah galian tambang emas dan serapan haranya untuk pertumbuhan tanaman Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen dan Acacia mangium Willd. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 3x4 dengan 10 kali ulangan untuk masing-masing jenis semai. Faktor perlakuan pertama adalah jenis cendawan endomikorhiza, yakni jenis Glomus fasciculatum, Glomus intraradices, Gigaspora margarita dan tanpa mikorhiza. Sedangkan faktor perJakuan kedua adalah jenis media tumbuh, yakni media tanah galian tambang emas (tgte), tgte dicampur kompos (1:1 v/v) dan tgte dicampur kompos (1:2 v/v). Parameter yang diukur adalah tinggi, diameter, Berat Kering Total, Nisbah Pucuk Akar, persentase kolonisasi, kekokohan semai, Relatif Field Mycorrhizal Dependency, dan jumlah bintil akar. Disamping itu juga dilakukan uji toksisitas dan analisis unsur hara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, untuk semai Paraserianthes falcataria (sengon), perlakuan inokulasi cendawan endomikorhiza (M) memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi, persentase kolonisasi akar bennikorhiza, jumlah bintil dan kekokohan semai, dan memberikan pengaruh nyata terhadap berat kering total. Perlakuan media tumbuh (T) memberikan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi, diameter, berat kering total, jumlah bintil akar dan kekokohan semai. Interaksi antara cendawan endomikorhiza dan media tumbuh (M*T) tidak ada yang berpengaruh nyata dari semua parameter pertumbuhan. Sedangkan semai Acacia mangium (akasia) menunjukkan bahwa perlakuan cendawan endomikorhiza (M) memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi, diameter, berat kering total, persentase kolonisasi akar bermikorhiza, dan jumlah bintil akar, dan memberikan pengaruh nyata terhadap kekokohan semai. Perlakuan media tumbuh (T) memberikan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi, diameter, berat kering total, dan nisbah pucuk akar, dan berpengaruh nyata terhadap jumlah bintil akar. Interaksi antara cendawan endomikorhiza dan media tumbuh (M*T) berpengaruh sangat nyata untuk parameter tinggi, diameter, berat kering total, dan jumlah bintil akar, serta berpengaruh nyata terhadap persentase kolonisasi akar bermikorhiza. Berdasarkan respon dari parameter yang diukur, pengaruh tunggal inokulasi endomikorhiza jenis G.fasciculatum mampu meningkatkan pertumbuhan semai sengon umur 3.5 bulan, diikuti oleh Gi. margarita dan G. intraradices dibanding kontrol. Pengaruh media tumbuh (T) terhadap semua parameter yang berpengaruh nyata, menunjukkan bahwa media tumbuh yang terbaik adalah media tambang kompos 1:2 (T2). Adanya penambahan pupuk kompos berhasil meningkatkan pertumbuhan semai. Dari hasil analisa tanah pra-panen, media yang diberi tambahan kompos mengandung unsur hara yang lebih tinggi dan siap diserap semai dibanding tanah tanpa pemberian kompos (kontrol). Interaksi inokulasi endomikorhiza dengan media tumbuh terhadap pertumbuhan semai akasia, menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan tanpa mikorhiza dan media tumbuh T2, memberikan hasil yang terbaik dihampir semua parameter. Hal ini dapat dimungkinkan terjadi karena semakin tinggi kandungan fosfor mengakibatkan semakin rendah tingkat kolonisasi mikorhiza (Tan dan Chen, 1994 dalam Lukiwati, 1996). Salisbury dan Ross (1995) juga mengisyaratkan hal yang sama yakni tanaman yang hidup ditanah yang subur sering mempunyai mikorhiza yang kurang berkembang dibanding tanaman yang hidup di tanah yang miskin hara. Walaupun demikian, cendawan mikorhiza tetap memberikan perbedaan yang nyata pada media tanah galian tambang emas tanpa pemberian kompos (TO), terutanla cendawan G.fasciculatum. Hasil perbandingan dari tiga contoh parameter yang diamati, terlihat jelas bahwa semai sengon temyata memiliki tingkat adaftabilitas yang relatif lebih tinggi dibanding jenis akasia. Ketiga parameter yang diamati tersebut, rata-rata nilai yang didapat tanaman sengon jauh lebih baik. Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa Pertama, Interaksi antara cendawan endomikorhiza, jenis semai dan media tumbuh mampu memberikan kontribusi terhadap proses biogeokimia terutama pada tingkat akar bermikorhiza. Jenis kontribusi mikorhiza pada proses biogeokimia adalah dengan adanya peningkatan nilai CIN rasio, ketersediaan unsur P dalam tanah, peningkatan nilai KTK tanah, peningkatan daya serap tanaman akan unsur hara Nitrogen (N), Phosfor (P) dan Kalium (K), Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Kedua, Jenis tanaman Paraserianthes falcataria jauh lebih adaptif dan efektif dibanding jenis Acacia mangium pada perlakuan inokulasi cendawan endomikorhiza ditanah tambang emas. Ketiga, Cendawan endomikorhiza jenis Glomus fasciculatum relatif yang paling efektif untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman Paraserianthes falcataria. Keempat, media tumbuh yang terdiri dari campuran tanah tambang emas dan kompos 1 : 2 (v/v) menghasilkan pertumbuhan semai terbaik dilihat dari hampir semua parameter pertumbuhan. Penambahan kompos dapat dipergunakan untuk media tumbuh semai sebagai fase awal yang sangat penting untuk tumbuh dan berkembang pada fase selanjutnya. Dan Kelima, tingkat kolonisasi pada semai Paraserianthes falcataria dan Acacia mangium sal1gat dipel1garuhi oleh tingkat kesubural1 tanah. Pel1elitian ini sesungguhl1ya baru pada tahap permulaal1/rumah kaca, ada baiknya diuj icobakal1 pada tahap lapal1g, agar validitas ilmu hasil pel1elitian ini terbukti lebihid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKontribusi Mikorhiza Pada Proses Biogeokimia di Tanah Galian Tambang Emas dan Serapan Haranya Untuk Pertumbuhan Semai Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen dan Acacia Mangium Willd.id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record