Pengaruh Faktor Pengendali Variabilitas Iklim terhadap Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a di Perairan Pulau Natuna Kepulauan Riau

Abstract

Faktor pengendali variabilitas iklim memengaruhi iklim laut. Perairan Pulau Natuna yang terletak di tengah Laut Natuna Utara mengalami anomali iklim yang dipengaruhi oleh fenomena Monsun, ENSO, dan IOD. Penelitian bertujuan untuk menganalisis suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a di perairan Pulau Natuna saat iklim normal, ENSO dan IOD serta menganalisis hubungan korelasi ENSO dan IOD terhadap suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a. Penelitian dilakukan secara spasial dengan melakukan pemetaan permusim dengan data empat rerata triwulan; Desember-Januari Februari (DJF), Maret-April-Mei (MAM), Juni-Juli-Agustus (JJA) dan September-Oktober-November (SON) untuk SPL dan klorofil-a saat fenomena ENSO dan IOD. Penelitian secara temporal disajikan dengan data time series dan hasil korelasi antara data SPL dan klorofil-a terhadap data ONI dan DMI. Hasil penelitian menunjukkan korelasi negatif antara SPL dan klorofil-a sebesar -0.73. ENSO dan IOD memberikan pengaruh yang berbeda terhadap perairan Pulau Natuna pada setiap musim monsun. Di perairan Pulau Natuna korelasi positif antara ONI dan SPL terkuat pada bulan DJF (0.47), sementara korelasi negatif dengan klorofil-a terkuat pada bulan SON (-0.68). DMI menunjukkan korelasi negatif (-0.42) dengan SPL selama bulan JJA dan juga korelasi negatif dengan klorofil-a di perairan Pulau Natuna selama musim JJA (-0.57) dan SON (-0.67).

Climate variability significantly influence the marine climates. The waters of Natuna Island, in the middle of North Natuna Sea experiences climate anomalies influenced by Monsoons, ENSO, and IOD. This study aims to analyze sea surface temperature (SST) and chlorophyll-a in the waters of Natuna Island during normal climate, ENSO and IOD, and to analyze the correlation between ENSO and IOD with SST and chlorophyll-a concentration. The study was conducted spatially by mapping four quarterly averages seasonal data; December-January-February (DJF), March-April-May (MAM), June-July-August (JJA), and September-October-November (SON) for SST and chlorophyll-a during ENSO and IOD phenomenon. Temporally, the study presented with time series graphs and the correlation results between SST and chlorophyll-a data with ONI and DMI data. The results showed a negative correlation between SST and chlorophyll-a of -0.73. ENSO and IOD have different influences on the waters of Natuna Island in each monsoon season. In the waters of Natuna Island, the positive correlation between ONI and SST is strongest during the DJF months (0.47), while the negative correlation with chlorophyll-a is strongest during the SON months (-0.68). DMI showed negative correlation (-0.42) with SST during JJA season and also negative correlation with chlorophyll-a during JJA (-0.57) and SON (-0.67).