Hubungan Intensitas Curah Hujan dengan Fluktuasi Gas-Gas Pencemar Udara (Studi Kasus: Baranangsiang Tahun 2023)
Date
2024Author
Fitriyani, Jihan Nanda
Turyanti, Ana
Rohmawati, Fithriya Yulisiasih
Metadata
Show full item recordAbstract
Curah hujan berperan penting dalam membersihkan pencemar di udara. Air hujan akan membersihkan partikel-partikel pencemar yang dilaluinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh intensitas curah hujan terhadap fluktuasi SO2, CO. O3. NOX. NO2, NO pada periode waktu yang berbeda. Metode yang digunakan adalah menganalisis secara visual dari grafik hubungan intensitas curah hujan dengan gas pencemar dan mengklasifikasikan curah hujan menggunakan metode Elbow. Proses pengelompokan menghasilkan tiga klasifikasi curah hujan, yaitu curah hujan klaster 1 (0.01-0.3 mm/menit), curah hujan klaster 2 (0.4-0.8 mm/menit), dan curah hujan klaster 3 (0.9-2.34 mm/menit). Terdapat perbedaan penurunan konsentrasi pencemar untuk setiap klasifikasi curah hujan. Konsentrasi SO2 mengalami penurunan terbesar pada curah hujan klaster 2 sore sebesar 2.23 Rainfall plays an important role in cleaning pollutants in the air. Rainwater will clean the polluting particles it passes through. The purpose of this study is to identify the effect of rainfall intensity on fluctuations in SO2, CO. O3. NOX. NO2, NO at different time periods. The method used is to visually analyze the relationship graph of rainfall intensity with pollutant gases and classify rainfall using the Elbow method. The clustering process resulted in three rainfall classifications, namely cluster 1 rainfall (0.01-0.3 mm/min), cluster 2 rainfall (0.4-0.8 mm/min), and cluster 3 rainfall (0.9-2.34 mm/min). There are differences in the decrease in pollutant concentrations for each rainfall classification. SO2 concentrations experienced the largest decrease in cluster 2 afternoon rainfall of 2.23