The Life Cycle and Possible Transmission of Arboviruses in Mosquito (Aedes aegypti) Reared in the Insectarium

Abstract

Aedes spp. are the vectors of many arboviruses which primarily responsible for the spread of disease outbreaks. Aedes aegypti possesses the ability to transmit numerous viruses, and the most widely known is Dengue Virus (DENV). The purpose of this research was to determine the period of development and presence of arboviruses in Aedes aegypti reared in the insectarium of Urban Pest Control Studies Unit (UPCSU), School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences (SVMBS). Five pairs of mosquitoes were reared to observed the life cycle. Temperature and humidity are always recorded as it play an important role in mosquito development. Meanwhile, the arbovirus detection process has been carried out on eggs, larval (1st to 4th instar), and mosquitoes adult stage. Reverse-transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) was conducted using primer targeted NS5 for flavivirus and PV1 for Banna virus. The results of research showed that the life cycle of Aedes aegypti reared in the insectarium of UPCSU ranged from 7 to 15 days, with an average temperature of 28,2 ° C and humidity 82,8%. Moreover, no viruses were detected from all mosquito stages. According to the findings of this research, it is crucial to prevent the transmission of the virus by ensuring the proper rearing of guinea pigs and mosquitoes to reduce the risk of viral spread.

Aedes spp. adalah vektor dari banyak arbovirus yang terutama bertanggung jawab atas penyebaran wabah penyakit. Aedes aegypti memiliki kemampuan untuk menularkan berbagai macam virus, dan yang paling banyak dikenal adalah Dengue Virus (DENV). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu perkembangan dan keberadaan arbovirus pada Aedes aegypti yang dipelihara di insektarium Unit Kajian Pengendalian Hama Permukiman (UKPHP), Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB). Lima pasang nyamuk dipelihara untuk diamati siklus hidupnya. Suhu dan kelembapan selalu dicatat karena berperan penting dalam perkembangan nyamuk. Sementara itu, proses deteksi arbovirus dilakukan pada telur, larva (instar 1 sampai 4), dan nyamuk stadium dewasa. Reverse-transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dilakukan dengan menggunakan primer yang ditargetkan NS5 untuk flavivirus dan PV1 untuk Banna virus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siklus hidup Aedes aegypti yang dipelihara di insektarium UKPHP berkisar antara 7 sampai 15 hari, dengan suhu rata-rata 28,2 °C dan kelembapan 82,8%. Selain itu, tidak ada virus yang terdeteksi dari semua stadium nyamuk. Berdasarkan temuan penelitian ini, sangat penting untuk mencegah penularan virus dengan memastikan pemeliharaan marmot dan nyamuk yang tepat untuk mengurangi risiko penyebaran virus.