dc.description.abstract | FIOLITA KERMITE. Optimalisasi Keberhasilan Grafting Pala dengan
Penggunaan Jumlah Batang Bawah dan Jenis Entres. Dibimbing oleh WINARSO
DRAJAD WIDODO dan DHIKA PRITA HAPSARI.
Tanaman pala merupakan tanaman unggul nasional. Berbagai upaya terus
dilakukan untuk mengembangkan tanaman pala. Perluasan areal dan rehabilitasi
tanaman pala merupakan program prioritas pemerintah untuk meningkatkan
produksi tanaman pala. Untuk mendukung program ini diperlukan dukungan
teknologi budidaya yang lebih efisien penyediaan bahan tanaman unggul hasil
sambungan yang toleran cekaman abiotik dan biotik, dan berproduksi baik.
Perbanyakan tanaman pala yang efisien dapat dilakukan dengan perbanyakan
tanaman pala secara vegetatif yaitu grafting. Grafting adalah proses
menghubungkan dua segmen tanaman, bagian pucuk yang dikenal sebagai entres
dan bagian akar yang dikenal sebagai batang bawah. Permasalahan yang sering
dihadapi dalam perbanyakan tanaman secara grafting adalah rendahnya persentase
keberhasilan grafting. Penggunaan jumlah batang bawah yang lebih dari satu dan
jenis entres diharapkan dapat meningkatkan persentase keberhasilan grafting pala.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah batang bawah,
pengaruh jenis entres dan interaksi antar keduanya terhadap keberhasilan grafting
pala. Percobaan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dua faktor, faktor
pertama yaitu jumlah batang bawah dan faktor kedua adalah jenis entres. Data yang
diamati dalam penelitian ini meliputi pengamatan morfologi (persentase
keberhasilan sambungan, tinggi tanaman, diameter batang tertaut, waktu muncul
tunas, jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, dan lebar daun), pengamatan
anatomi (kompatibilitas dan inkompatibilitas) dan pengamatan fisiologi (serapan
hara N, P, dan K dan kandungan gula total).
Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan grafting pala tertinggi diperoleh
dari penggunaan jumlah satu batang bawah sebesar 60%. Myristica sp memberikan
persentase grafting tertinggi sebesar 76,66%. Grafting pala yang berhasil ditandai
dengan adanya pertautan yang menyatu antara batang bawah dan entres
berdasarkan pengamatan anatomi. Grafting pala yang gagal ditandi dengan tidak
adanya pertautan antara batang bawah dan entres. Penyerapan haran N, P, dan K
terbaik pada perlakuan dua batang bawah. Kandungan gula total terbanyak pada
perlakuan satu batang bawah jenis Myristica argentea Warb.
Kata Kunci : grafting, inkompatibilitas, kompatibilitas, pala | |
dc.description.abstract | FIOLITA KERMITE. Optimization the Success of Nutmeg Grafting by Using the
Number of Rootstocks and Types of Scion. Supervised by WINARSO DRAJAD
WIDODO, and DHIKA PRITA HAPSARI.
Nutmeg is a national cash crop. Various efforts continue to be made to
develop nutmeg. The government's priority programmes to increase nutmeg
production are area expansion and rehabilitation of nutmeg plants. Thus it is
important to support more efficient cultivation techniques and provide superior
plant material that is more tolerant to biotic and abiotic stress, and productivity. The
most efficient way of growing nutmeg is by vegetative propagation, i.e., grafting.
Grafting is the process of connecting two plant segments, the shoot (upper part)
known as the scion, and the root (lower part) known as the rootstock. The problem
often encountered in the propagation of nutmeg plants by grafting is the low
percentage of grafting success. The use of more than one rootstock and type of scion
is expected to increase the percentage of nutmeg grafting success.
This study aimed to determine the effect of rootstock number, scion type, and
its interaction on the success of nutmeg grafting. The experiment used a two-factor
completely randomized design. The first factor was the rootstock number, i.e.,
single, double, and triple rootstocks. The second factor was the scion type, i.e.,
Myristica fragrans Houtt, Myristica argentea Warb, and Myristica sp. The
observed data inclueded morphological analysis (percentage connection success,
plant height, linked stem diameter, shoot emergence time, shoot number, shoot
length, leaf number, and leaf width), anatomical analysis (compatibility and
incompatibility), and physiological analysis (nutrient uptake and total sugar
content).
The results showed the highest success was achieved by using a single
rootstock with a success rate of 60%. The use of Myristica sp. scions gave the
highest grafting percentage of 76.66%. Successful nutmeg grafting was
characterized by the presence of a fusion between the rootstock and the scion, based
on anatomical observations. Failed nutmeg grafting was characterized by the
absence of fusion between rootstock and scion. The best uptake of N, P, and K
nutrients in double rootstock. Total sugar content was highest in the single rootstock
Myristica argentea Warb.
Keywords: compatibility, grafting, incompatibility, nutmeg | |