Show simple item record

dc.contributor.advisorWidodo, Winarso Drajad
dc.contributor.advisorHapsari, Dhika Prita
dc.contributor.authorKermite, Fiolita
dc.date.accessioned2024-07-17T03:58:31Z
dc.date.available2024-07-17T03:58:31Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153941
dc.description.abstractFIOLITA KERMITE. Optimalisasi Keberhasilan Grafting Pala dengan Penggunaan Jumlah Batang Bawah dan Jenis Entres. Dibimbing oleh WINARSO DRAJAD WIDODO dan DHIKA PRITA HAPSARI. Tanaman pala merupakan tanaman unggul nasional. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengembangkan tanaman pala. Perluasan areal dan rehabilitasi tanaman pala merupakan program prioritas pemerintah untuk meningkatkan produksi tanaman pala. Untuk mendukung program ini diperlukan dukungan teknologi budidaya yang lebih efisien penyediaan bahan tanaman unggul hasil sambungan yang toleran cekaman abiotik dan biotik, dan berproduksi baik. Perbanyakan tanaman pala yang efisien dapat dilakukan dengan perbanyakan tanaman pala secara vegetatif yaitu grafting. Grafting adalah proses menghubungkan dua segmen tanaman, bagian pucuk yang dikenal sebagai entres dan bagian akar yang dikenal sebagai batang bawah. Permasalahan yang sering dihadapi dalam perbanyakan tanaman secara grafting adalah rendahnya persentase keberhasilan grafting. Penggunaan jumlah batang bawah yang lebih dari satu dan jenis entres diharapkan dapat meningkatkan persentase keberhasilan grafting pala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah batang bawah, pengaruh jenis entres dan interaksi antar keduanya terhadap keberhasilan grafting pala. Percobaan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dua faktor, faktor pertama yaitu jumlah batang bawah dan faktor kedua adalah jenis entres. Data yang diamati dalam penelitian ini meliputi pengamatan morfologi (persentase keberhasilan sambungan, tinggi tanaman, diameter batang tertaut, waktu muncul tunas, jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, dan lebar daun), pengamatan anatomi (kompatibilitas dan inkompatibilitas) dan pengamatan fisiologi (serapan hara N, P, dan K dan kandungan gula total). Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan grafting pala tertinggi diperoleh dari penggunaan jumlah satu batang bawah sebesar 60%. Myristica sp memberikan persentase grafting tertinggi sebesar 76,66%. Grafting pala yang berhasil ditandai dengan adanya pertautan yang menyatu antara batang bawah dan entres berdasarkan pengamatan anatomi. Grafting pala yang gagal ditandi dengan tidak adanya pertautan antara batang bawah dan entres. Penyerapan haran N, P, dan K terbaik pada perlakuan dua batang bawah. Kandungan gula total terbanyak pada perlakuan satu batang bawah jenis Myristica argentea Warb. Kata Kunci : grafting, inkompatibilitas, kompatibilitas, pala
dc.description.abstractFIOLITA KERMITE. Optimization the Success of Nutmeg Grafting by Using the Number of Rootstocks and Types of Scion. Supervised by WINARSO DRAJAD WIDODO, and DHIKA PRITA HAPSARI. Nutmeg is a national cash crop. Various efforts continue to be made to develop nutmeg. The government's priority programmes to increase nutmeg production are area expansion and rehabilitation of nutmeg plants. Thus it is important to support more efficient cultivation techniques and provide superior plant material that is more tolerant to biotic and abiotic stress, and productivity. The most efficient way of growing nutmeg is by vegetative propagation, i.e., grafting. Grafting is the process of connecting two plant segments, the shoot (upper part) known as the scion, and the root (lower part) known as the rootstock. The problem often encountered in the propagation of nutmeg plants by grafting is the low percentage of grafting success. The use of more than one rootstock and type of scion is expected to increase the percentage of nutmeg grafting success. This study aimed to determine the effect of rootstock number, scion type, and its interaction on the success of nutmeg grafting. The experiment used a two-factor completely randomized design. The first factor was the rootstock number, i.e., single, double, and triple rootstocks. The second factor was the scion type, i.e., Myristica fragrans Houtt, Myristica argentea Warb, and Myristica sp. The observed data inclueded morphological analysis (percentage connection success, plant height, linked stem diameter, shoot emergence time, shoot number, shoot length, leaf number, and leaf width), anatomical analysis (compatibility and incompatibility), and physiological analysis (nutrient uptake and total sugar content). The results showed the highest success was achieved by using a single rootstock with a success rate of 60%. The use of Myristica sp. scions gave the highest grafting percentage of 76.66%. Successful nutmeg grafting was characterized by the presence of a fusion between the rootstock and the scion, based on anatomical observations. Failed nutmeg grafting was characterized by the absence of fusion between rootstock and scion. The best uptake of N, P, and K nutrients in double rootstock. Total sugar content was highest in the single rootstock Myristica argentea Warb. Keywords: compatibility, grafting, incompatibility, nutmeg
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleOptimalisasi Keberhasilan Grafting Pala dengan Penggunaan Jumlah Batang Bawah dan Jenis Entresid
dc.title.alternativeOptimization the Success of Nutmeg Grafting by Using the Number of Rootstocks and Types of Scion
dc.typeTesis
dc.subject.keywordGraftingid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record