Analisis Perubahan Tutupan Lahan dan Indeks Keberlanjutan Lokal di Kabupaten Cianjur
Date
2024Author
Rizqullah, Muhamad Fiqri
Rustiadi, Ernan
Rosandi, Vely Brian
Metadata
Show full item recordAbstract
Secara geografis Wilayah Cianjur berada di antara Jakarta dan Bandung. Kekuatan ekspansi perkotaan dari wilayah Jakarta Metropolitan Area dan Bandung Metropolitan Area telah mempengaruhi perubahan tutupan lahan dan perkembangan wilayah di Kabupaten Cianjur. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi jenis tutupan lahan dan pola perubahan tutupan lahan; (2) menghitung nilai indeks keberlanjutan lokal (IKL) yang ditinjau dari 3 dimensi yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan di masing-masing desa; (3) menganalisis pola sebaran asosiasi spasial nilai indeks keberlanjutan lokal (IKL) untuk masingmasing dimensi; (4) menganalisis tipologi desa berdasarkan nilai IKL masingmasing dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan dan luas pemukiman. Penelitian ini menggunakan data tutupan lahan, data potensi desa, dokumen kabupaten dalam angka dan peta administrasi Kabupaten Cianjur. Metode yang digunakan adalah Overlay, Factor Analysis (FA), Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA) dan K-means cluster. Hasil penelitian menunjukkan perubahan tutupan lahan lahan terbesar terjadi pada sawah dari 77270,4 ha pada tahun 2011 menjadi 48075,8 ha pada tahun 2021 dengan total penurunan luasan sekitar 29212,6 ha. Pertanian lahan kering mengalami penambahan luasan sangat besar sebanyak 43428,5 ha diikuti dengan pemukiman bertambah sebesar 4889,7 ha. Secara umum berdasarkan hasil IKL, IKL lingkungan kategori tinggi dan sangat tinggi mengalami penurunan jumlah desa, sedangkan IKL sosial dan ekonomi kategori tinggi dan sangat tinggi mengalami peningkatan jumlah desa. Desa-desa dengan kelestarian lingkungan tinggi dominan di WP selatan sedangkan desa-desa dengan kesejahteraan sosial dan pertumbuhan ekonomi tinggi terkonsentrasi di WP Utara yaitu Kecamatan Cianjur, Kecamatan Pacet dan Kecamatan Cipanas. Wilayah di Kabupaten Cianjur terbagi menjadi 4 klaster. Klaster 1 merupakan desa perkotaan; Klaster 2 merupakan desa yang sedang berkembang sosial dan ekonominya; Klaster 3 merupakan wilayah desa dengan kelestarian lingkungan tinggi; dan Klaster 4 merupakan desa tertinggal. Geographically, the Cianjur Regency is located between Jakarta and Bandung. The urban expansion of the Jakarta Metropolitan Area and the Bandung Metropolitan Area has influenced land cover and growth in Cianjur Regency. This research aims to (1) identify types of land cover and patterns of land cover changes; (2) calculate the local sustainability index (LSI) value in terms of 3 dimensions, namely economic, social, and environmental, in each village; (3) analyze the distribution pattern of spatial associations of local sustainability index (LSI) values for each dimension, and (4) analyzing regional typologies based on LSI values for each economic, social and environmental dimension and built up area. This research utilizes various data sources, including land cover data, village potential data (PODES), regency documents, and administrative maps of Cianjur Regency. The methods employed include overlay, Factor Analysis (FA), Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA), and K-means cluster. The research results show the most extensive land cover changes occurred in rice fields, from 77270.4 ha in 2011 to 48075.8 ha in 2021, with a total decrease in area of around 29212.6 ha. Dry agricultural land experienced a substantial increase of 43,428.5 ha, followed by an increase in built-up area of 4,889.7 ha. In general, based on the results of the LSI, environmental LSI in the high and very high categories experienced a decrease in the number of villages. In contrast, social and economic LSI in the high and very high categories experienced an increase in the number of villages. Villages with high environmental sustainability dominate in the Southern Development Region (WP), while villages with high social welfare and economic growth are in the Northern WP, namely Cianjur District, Pacet District, and Cipanas District. The area in Cianjur Regency is divided into 4 clusters. Cluster 1 is an urban village; Cluster 2 is a village developing socially and economically; Cluster 3 is a village with high environmental sustainability; and Cluster 4 is a disadvantaged village.