dc.contributor.advisor | Rohmawati, Fithriya Yulisiasih | |
dc.contributor.advisor | Turyanti, Ana | |
dc.contributor.author | Komardiansyah | |
dc.date.accessioned | 2024-07-03T09:04:00Z | |
dc.date.available | 2024-07-03T09:04:00Z | |
dc.date.issued | 2024 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153123 | |
dc.description.abstract | Intensitas turbulensi merupakan fungsi dari kecepatan angin, baik untuk zonal,
meridional dan vertikal. Turbulensi dapat menyebabkan tinggi rendahnya fluktuasi
konsentrasi polutan. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana pengaruh
intensitas turbulensi secara horizontal terhadap konsentrasi polutan, diantaranya
adalah SO2 dan PM10 tahun 2018 di sekitar Baranangsiang dan Puncak, Bogor.
Intensitas turbulensi didapatkan dengan menghitung nilai rata-rata kecepatan angin
dan simpangan nilai rata-rata kecepatan angin. Intensitas turbulensi di daerah
Puncak Bogor lebih fluktuatif dibandingkan daerah Baranangsiang. Konsentrasi
SO2 maksimum terjadi pada siang hari sebesar 3,3 μg/m3 di Baranangsiang dan 4,2
μg/m3 di Puncak, sementara itu nilai minimum terjadi pada pagi hari sebesar 0,9
μg/m3 di Baranangsiang dan 0,5 μg/m3 di Puncak. Konsentrasi PM10 maksimum
terjadi pada sore hari sebesar 63 μg/m3 di Baranangsiang dan 56 μg/m3 di Puncak,
sementara itu nilai minimum terjadi pada pagi hari sebesar 45 μg/m3 di
Baranangsiang dan 20 μg/m3 di Puncak. Pola mingguan SO2 dan PM10 terbesar di
Baranangsiang pada awal minggu, sedangkan di Puncak terdapat pada penghujung
minggu. Intensitas turbulensi berbanding lurus dengan konsentrasi polutan pada
siang hari di Baranangsiang sedangkan di Puncak saat turbulensi turun polutan terus
meningkat. Pada malam hari intensitas turbulensi menurun bersamaan dengan
konsentrasi polutan di kedua wilayah. | id |
dc.description.abstract | Turbulence intensity is a function of wind speed for zonal, meridional and
vertical winds. Turbulence can cause high and low fluctuations in pollutant
concentrations. This study aims to analyze how the horizontal turbulence intensity
affects the concentration of pollutants, including SO2 and PM10 in 2018 around
Baranangsiang and Puncak, Bogor. Turbulence intensity is obtained by calculating
the mean value of wind speed and the deviation of the mean value of wind speed.
Turbulence intensity in the Puncak area of Bogor fluctuates more than the
Baranangsiang area. The maximum SO2 concentration occurred in the afternoon at
3.3 μg/m3 in Baranangsiang and 4.2 μg/m3 in Puncak, while the minimum value
occurred in the morning at 0.9 μg/m3 in Baranangsiang and 0.5 μg/m3 in Puncak.
The maximum PM10 concentration occurred in the afternoon at 63 μg/m3 in
Baranangsiang and 56 μg/m3 in Puncak, while the minimum value occurred in the
morning at 45 μg/m3 in Baranangsiang and 20 μg/m3 in Puncak. The weekly
pattern of SO2 and PM10was greatest in Baranangsiang at the beginning of the week,
while in Puncak at the end of the week. Turbulence intensity is directly proportional
to pollutant concentrations during the day in Baranangsiang while in Puncak when
turbulence drops pollutants continue to increase. At night the turbulence intensity
decreases along with the pollutant concentration in both regions. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Analisis Intensitas Turbulensi Horizontal dan Fluktuasi Konsentrasi Polutan (SO2, PM10) (Studi Kasus: Baranangsiang dan Puncak Bogor) | id |
dc.title.alternative | Horizontal Turbulence Intensity and Fluctuation Analysis Pollutant Concentration (SO2, PM10) (Case Study: Baranangsiang and Puncak Bogor) | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | correlation | id |
dc.subject.keyword | dispersion | id |
dc.subject.keyword | PM10 | id |
dc.subject.keyword | SO2 | id |
dc.subject.keyword | turbulence intensity | id |