Verifikasi Peran Biosaka Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur
Abstract
Berkurangnya pasokan bahan baku pembuatan pupuk di Indonesia menyebabkan terjadinya kelangkaan pupuk. Ketidakmampuan dalam mendapatkan pupuk menyebabkan hasil produksi menurun sehingga petani dapat mengalami kerugian. Petani Blitar mencoba mengatasi kelangkaan pupuk dengan penemuan baru yang disebut dengan Biosaka. Biosaka awalnya disebut sebagai pupuk, namun berdasarkan uji laboratorium terhadap kandungan Biosaka menunjukkan bahwa Biosaka disebut sebagai elisitor. Aplikasi Biosaka sangat mudah serta dapat di uji cobakan ke berbagai komoditas seperti jagung. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pemberian Biosaka dan dosis pupuk rekomendasi terhadap pertumbuhan dan produksi jagung. Percobaan menggunakan rancangan acak split plot dengan Biosaka sebagai petak utama dan dosis pupuk rekomendasi sebagai anak petak. Aplikasi Biosaka tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung sedangkan peningkatan dosis pupuk rekomendasi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Meningkatnya dosis pupuk rekomendasi yang diberikan semakin tinggi bobot produksi jagung yang dihasilkan. Dosis yang diperoleh paling optimal dosis rekomendasi 75% atau setara dengan Urea 225 kg/ha, ZA 75 kg/ha, SP36 94 kg/ha dan KCl 56,3 kg/ha dan petani dapat menekan pengeluaran pupuk sebesar 25%. Penggunaan Biosaka tanpa diimbangi dengan pupuk anorganik dapat menyebabkan tanah tidak dapat mencukupi kebutuhan haranya sehingga produksi tanaman akan mengalami penurunan.