Struktur Anatomi Batang Bambu Tamiang (Schizostachyum blumei) pada Kondisi Kadar Air yang Berbeda
Abstract
Informasi tentang perubahan struktur anatomi penyusun batang bambu setelah
dikeringkan masih sangat terbatas, padahal sangat diperlukan untuk mendukung
pemilihan proses dan kondisi pengeringan yang paling tepat. Penelitian ini
bertujuan mempelajari struktur anatomi batang atau bilah bambu tamiang
(Schizostachyum blumei) pada kondisi segar, kering udara dan kering oven. Bahan
yang digunakan adalah 3 batang bambu tamiang yang berasal dari kebun
masyarakat di daerah Semin, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta umur 10 tahun.
Struktur anatomi diamati secara makroskopis menggunakan USB dan mikroskop
digital Keyence VHX 7000, lalu dianalisis dengan bantuan software J-image.
Parameter yang diteliti meliputi kadar air, laju pengeringan, tebal bilah, porsi
ikatan pembuluh dan jaringan parenkim dasar serta dimensi ikatan serat dan
metaxylemnya. Hasil penelitian menunjukkan setelah dikeringkan, kadar air dan
tebal batang bambu berkurang, namun komponen struktur anatomi utama
penyusun bambu tidak berubah dan tidak mengalami perubahan bentuk. Tebal
bilah menyusut sesuai dengan perubahan nilai kadar air. Penyusutan tersebut
berkorelasi dengan menyusutnya ikatan serat yang ada didalam ikatan pembuluh. Information regarding changes in the anatomical structure of bamboo culms after
drying is very limited, even though it is very necessary to support the most
appropriate drying conditions. This research aims to study the anatomical
structure of tamiang bamboo (Schizostachyum blumei) culms under three different
conditions i.e. fresh, air-dried and oven-dried. The materials used were 3 culms of
the 10-year-old tamiang bamboo from a community garden in Semin, Wonosari,
Gunungkidul, Yogyakarta. The anatomical structure was analyzed
macroscopically using a USB and confirmed by a Keyence VHX 7000 digital
microscope, then analysed by using J-image software. Parameter studied consists
of moisture content, drying rate, culm’s thickness, portion of vascular bundle and
ground parenchyma tissue as well as the size of fiber bundle and metaxylem.
After drying it showed that moisture content and thickness of the bamboo culm
decreased, however the type and the shape of the main anatomical components did
not change significantly. The thickness of bamboo culm decreases according to
moisture content, and this shrinkage is correlated with the shrinking of the fiber
bundles in the vascular bundle.
Collections
- UT - Forestry Products [2465]
