dc.description.abstract | Lanskap merupakan suatu8bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat7dinikmati oleh seluruh indra manusia, dengan karakter menyatu secara alami dan harmonis untuk memperkuat karakter lanskap tersebut. Lanskap memiliki beraneka ragam karakter salah satunya yaitu lanskap budaya. Keberadaan masyarakat tradisional mencerminkan karakter lanskap budaya tertentu. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak suku dan budaya. Salah satu suku di Indonesia yang memiliki suku dan budaya yang khas adalah adat Rejang di Provinsi Bengkulu. Keberadaan permukiman tradisional masyarakat adat Rejang mayoritas berada di Bukit Barisan, namun belum diketahui secara spesifik bagaimana model lanskapnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakter lanskap, menganalisis elemen-elemen pembentuk lanskap, dan menyusun model lanskap permukiman tradisional masyarakat adat Rejang berdasarkan budaya lokal. Penelitian ini dilaksanakan di Permukiman Desa Duku Ulu, Jalan Duku Ulu, Kecamatan Curup Timur, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif melalui penelusuran studi pustaka, wawancara, dan observasi lapangan. Analisis dilakukan secara deskriptif dan spasial. Karakter lanskap permukiman tradisional masyarakat adat Rejang berada di area perbukitan yaitu di Bukit Barisan dan dibentuk oleh fitur alami dan fitur buatan. Fitur alami yang menyusun ialah bukit, hutan, dan sungai. Fitur buatan yang mendukungnya terdiri dari beberapa elemen-elemen yaitu kebun, sawah, lahan tegalan, ruang terbuka, perkerasan, permukiman, dan rumah tinggal. Fitur sosial pada permukiman tradisional masyarakat adat Rejang terdiri akan dua yaitu kegiatan adat masyarakat dan kegiatan adat keluarga. Model lanskap permukiman tradisional masyarakat adat Rejang membentuk pola linear settlement berlokasi di punggung bukit barisan serta dikelilingi oleh kebun, lahan tegalan, dan sawah. Kosmologi ruang vertikal, kehidupan budaya masyarakat adat Rejang terdiri dari dunia atas atau kepala (gunung, bukit, dan hutan alami), dunia tengah atau badan (permukiman, perkebunan, lahan tegalan, dan sawah), dan dunia bawah atau kaki (sungai). Masyarakat adat Rejang beraktivitas kesehariannya pada ruang-ruang tersebut baik berupa aktivitas bertani maupun aktivitas ritual adat (perayaan) yang dilakukan sebagai tanda bersyukur. | id |