Kajian Morfologi, Fisiologi dan Hasil Kedelai dari Pemberian Amelioran dan Fungi Mikoriza Arbuskula di Ultisol Sijunjung, Sumatera Barat

Abstract

Kedelai dikenal sebagai salah satu di antara tanaman pangan populer yang kaya akan protein, namun hingga sekarang pemenuhan kebutuhan akan kedelai khususnya di Indonesia masih menjadi permasalahan besar yang harus ditangani secara tepat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengaji respon morfologi, fisiologi dan hasil kedelai dari aplikasi kalsium karbonat (CaCO3), asam humat dan fungi mikoriza arbuskula (FMA). Pelaksanaan penelitian ini pada Bulan Desember 2022 sampai April 2023 di ultisol Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Penelitian disusun menggunakan rancangan spli split-plot dengan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu pemberian FMA dan tanpa FMA. Faktor kedua yaitu pemberian asam humat dan tanpa asam humat. Faktor ketiga yaitu dosis CaCO3, masing-masing sebesar 0, ¼, ½, ¾, dan 1  Al-dd. Komponen variabel yang diamati terdiri dari komponen morfologi, fisiologi, dan hasil kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian CaCO3 berpengaruh signifikan terhadap panjang akar, berat kering tajuk, kandungan N-jaringan, pH tanah, dan Al-dd tanah. Pemberian FMA secara mandiri memberikan pengaruh signifikan terhadap persentase kolonisasi FMA. Komponen hasil belum menunjukkan respon yang berbeda nyata dari seluruh perlakuan, namun produktivitas yang dihasilkan dari percobaan ini menunjukkan hasil yang cenderung lebih tinggi 24,85% dari potensi hasil kedelai yang digunakan. Oleh karena itu, penerapan CaCO3 atau asam humat atau bahkan FMA berpotensi menjadi solusi untuk meningkatkan hasil kedelai di tanah ultisol khususnya di Sijunjung, Sumatera Barat. Hal ini menunjukkan bahwa FMA, asam humat ataupun CaCO3 harus dipertimbangkan dalam praktik pertanian di masa depan.

Soybean is one of the popular crops that contain high protein, however, until now meeting the need for soybeans, especially in Indonesia is still a big problem that must be handled precisely. This research aims to examine the morphological, physiological, and yield responses of soybeans from the application of calcium carbonate (CaCO3), humic acid, and arbuscular mycorrhizal fungi (AMF). The research was conducted from December 2022 to April 2023 at the ultisol soil of Sijunjung Regency, West Sumatra. The experiment used a split split-plot design with three replications. The first factor was giving AMF and without AMF. The second factor was giving humic acid and without humic acid. The third factor were five different dosages of CaCO3 addition, 0, ¼, ½, ¾, and 1 time of exchangeable Al, respectively. The variable components observed consisted of morphological, physiological, and soybean yield components. The results showed that CaCO3 application significantly affected root length, shoot dry weight, N-tissue content, soil pH, and soil exchangeable Al. The application of AMF independently had a significant effected on the percentage of AMF colonization. The yield components did not show significantly different results from all treatments. However, the productivity resulting from this experiment showed results that tended to be higher than 24,85 % of the potential yield of soybeans used. Therefore, the application of CaCO3 or humic acid or even AMF indenpendently could potentially be a solution to increase soybean yields in ultisol, especially in Sijunjung, West Sumatra. This suggests that the addition of AMF, humic acid, and CaCO3 can increase soybean yield, and should be considered in future farming practices.