Karakterisasi biphasic calcium phophate berpori dengan rasio 60 persen HA dan 40 persen Beta-TCP sebelum dan sesudah diimplankan ke dalam tulang domba
Abstract
Biomaterial yang umumnya digunakan dalam implan tulang adalah Hidroksiapatit (HA) dan ẞ-Trikalsium Fosfat (B-TCP). Penggabungan HA dan ẞ- TCP menghasilkan Biphasic Calcium Phosphate (BCP) yang memiliki sifat stabil dan bioresorbable. Penelitian ini menggunakan Biphasic Calcium Phosphate berpori karena efektif untuk menyembuhkan tulang yang rusak atau patah dan akan memicu terbentuknya sel-sel tulang baru. Penambahan Na-Alginat pada BCP akan menghasilkan BCP berpori. BCP tersebut dibuat dalam bentuk pellet dan selanjutnya diimplankan pada tulang tibia tiga ekor domba. Satu ekor domba digunakan sebagai kontrol tanpa implan. Hari ke-90 pascaoperasi, seluruh domba disembelih untuk diambil tulang tibianya yang akan diuji melalui analisis X-Ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR), Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX) dan uji kekerasan tulang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BCP larut dan tumbuh menjadi tulang baru pada domba. Sifat bioaktif dan biokompatibel terlihat dari adanya interaksi antara BCP dan tulang domba ditunjukkan oleh adanya gugus fungsi baru. Sifat bioresorbable terlihat dari keberhasilan tumbuhnya tulang domba sebesar 33.33% dan BCP berpori terdegradasi secara sempurna.
Collections
- UT - Physics [1098]