Perbandingan gambaran diferensiasi leukosit ayam setelah pemberian sambiloto (Andrographis paniculata Nees) dosis bertingkat dengan koksidiostat
View/ Open
Date
2002Author
Setiawan, Kusnadi
Cahyaningsih, Umi
Ekastuti, Damiana Rita
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan gambaran diferensiasi leukosit ayam setelah pemberian sambiloto (Andrographis paniculata Nees) dosis bertingkat dengan koksidiostat ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan peternak ayam akan obat terutama obat anti coccidia yang aman, murah dan mudah didapat guna menggantikan obat-obatan anti coccidia yang beredar selama ini. Obat- obatan anti coccidia yang ada selama ini, selain mahal harganya, juga menimbulkan permasalahan seperti resistensi penyakit terhadap obat serta masalah residu yang dapat ditemukan pada produk akhir asal hewan seperti daging dan telur apabila penggunaannya tidak sesuai anjuran dan digunakan secara terus menerus.
Pada penelitian ini digunakan 25 ekor ayam jantan petelur strain Isa Vedette umur dua minggu yang bebas koksidiosis, terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok dengan perlakuan pemberian sambiloto dengan dosis bertingkat yaitu SIı, Sl, dan S13, kelompok obat anti coccidía CXY dosis 13 mg/ kg berat badan (kontrol positif) dan kelompok kontrol negatif (KN) yaitu kelompok ayam yang tidak diberi koksidiostat maupun sambiloto. Dari kelima kelompok tersebut diambil darahnya pada hari kenol, ketiga, kelima, kedelapan, 11 dan 15 untuk dibuat preparat ulas darah tipis dan diwarnai dengan Giemsa, lalu dihitung persentase heterofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa persentase heterofil setelah pemberian sambiloto memperlihatkan reaksi yang berbeda nyata (a=0,05) dengan kontrol negatif dan koksidiostat yaitu lebih tinggi terjadi pada hari ketiga kelompok SI, dan hari kedelapan kelompok SI,. Pada persentase eosinofil hal tersebut terjadi pada hari ketiga kelompok S12. Adapun persentase basofil setelah peniberian sambiloto tidak berbeda nyata dengan koksidiostat dan kontrol negatif sedangkan persentase limfosit setelah pemberian sambiloto memperlihatkan reaksi yang berbeda nyata (a=0,05) dengan kontrol negatif yaitu lebih rendah terjadi pada hari ketiga kelompok S1, dan hari kedelapan kelompok S13. Adapun persentase limfosit antara pemberian sambiloto dan koksidiostat tidak berbeda nyata. Persentase monosit setelah pemberian sambiloto memperlihatkan reaksi yang berbeda nyata (a=0,05) dengan kontrol negatif yaitu lebih tinggi terjadi pada hari ke-11 kelompok Sl₂ sedangkan antara pemberian sambiloto dan koksidiostat tidak berbeda nyata. Secara umum persentase leukosit setelah pemberian koksidiostat tidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol negatif (a=0,05)….
