Show simple item record

dc.contributor.advisorSupriyanto
dc.contributor.authorHakim, Nurul
dc.date.accessioned2024-05-28T06:37:07Z
dc.date.available2024-05-28T06:37:07Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152013
dc.description.abstractAcacia mangium merupakan jenis legum yang banyak dikembangkan dalam rangka pembangunan HTI di Indonesia. Selama ini penanaman Acacia mangium dilakukan melalui benih baik secara langsung ditabur maupun lewat persemaian. Kultur jaringan merupakan alternatif perkembangbiakan vegetatif yang dilakukan untuk Acacia mangium, disamping melalui stek. Perkembangbiakan secara vegetatif ini menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan perbanyakan melalui benih. Dalam kultur jaringan, bagian tanaman yang akan digunakan sebagai bahan untuk inisiasi suatu kultur disebut eksplan. Eksplan yang ditanam pada media dapat beregenerasi baik melalui organogenesis maupun embriogenesis. Pertumbuhan dan perkembangan eksplan baik melalui organogenesis maupun embriogenesis dipengaruhi oleh kondisi fisiologis eksplan, komposisi media tumbuh, jenis hormon dan lamanya waktu induksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh 2,4-D dan Thidiazuron terhadap potensi organogenesis eksplan benih Acacia mangium pada beberapa tingkat kematangan fisiologis dengan waktu induksi selama 4 dan 8 minggu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan pola faktorial 3x3x2 dengan 10 ulangan yang terdiri dari 3 faktor yaitu faktor jenis hormon, faktor tingkat kematangan fisiologis dan faktor waktu induksi. Faktor jenis hormon terdiri atas 3 taraf yaitu tanpa hormon, 2,4-D dan Thidiazuron. Faktor tingkat kematangan fisiologis terdiri atas 3 taraf yaitu sangat muda, muda dan hampir matang. Faktor waktu induksi terdiri atas 2 taraf yaitu 4 dan 8 minggu. Metode peneltitian yang diterapkan meliputi 2 tahap yakni tahap pendahuluan dan tahap perlakuan. Tahap pendahuluan meliputi pengumpulan buah dan biji serta sterilisasi eksplan. Eksplan yang digunakan dikelompokan berdasarkan tingkat kematangan fisiologisnya yakni sangat muda, muda dan hampir matang. Sementar itu tahap perlakuan meliputi pembuatan media kultur dan penanaman eksplan dalam media perlakuan. Setelah melalui waktu induksi yang diterapkan, eksplan dipindahkan ke media subkultur dan diamati.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest managementid
dc.titlePotensi organogenesis tiga tingkat kematangan fisiologis benih Acacia mangium Willd. pada 2,4-D dan thidiazuron dengan waktu induksi selama 4 dan 8 mingguid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordSeedsid
dc.subject.keywordAcacia mangiumid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record