dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dua macam metode prediksi erosi. Pertama, prediksi erosi Metode Wischmeier dan Smith (1978) dengan menggunakan persamaan umum kehilangan tanah (USLE). Kedua, dengan menggunakan persamaan yang sama, namun lereng didekati dengan persamaan kerapatan drainase yang dikembangkan oleh Eyles (1968, dalam Sjafrudin dan Ambar, 1979). Tujuan lain penelitian ini adalah memilih kriteria laju erosi yang masih dapat ditoleransikan (TSL) yang paling sesuai untuk wilayah penelitian serta memberikan rekomendasi tindakan pengelolaan tanah dan tanaman agar erosi yang terjadi masih dapat ditoleransikan.
Untuk memperoleh data yang diperlukan dilakukan pengumpulan data sekunder, pengamatan lapang, serta analisis laboratorium. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data curah hujan untuk menentukan faktor erosivitas hujan (R), dan data sedimen untuk menetapkan erosi aktual.
Pengamatan lapang dilakukan untuk menetapkan faktor kepekaan tanah terhadap erosi (erodibilitas, K), faktor topografi (LS), faktor pengelolaan tanaman (C), faktor pengelolaan tanah (P), serta laju erosi yang masih dapat ditoleransikan (TSL).
Untuk mendapatkan nilai K dilakukan pengambilan contoh tanah utuh, pengamatan struktur tanah pada lapisan atas serta pengambilan contoh tanah terganggu. Pengukuran panjang dan kemiringan lereng dilakukan untuk menentukan faktor LS. Penggunaan Peta Tataguna Lahan dan pengamatan pola tanam dilakukan untuk penetapan nilai C. Sedangkan pengamatan tindakan konservasi dilakukan untuk menetapkan nilai P. Untuk mendapatkan nilai TSL dilakukan pengamatan kedalaman solum melalui pemboran dan pengamatan tebing. ... | id |